Jakarta (ANTARA) - Pejabat Lingkungan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Nicholas Austin, mengatakan bahwa penangkapan ikan ilegal (IUU Fishing) merupakan tantangan global yang membutuhkan kerja sama dan kolaborasi internasional.

"Amerika Serikat, sebagai mitra Indonesia, berdiri bahu membahu dalam pertarungan ini", kata Austin pada diskusi Hari Internasional Memerangi Penangkapan Ikan Ilegal (IUU Fishing) yang berlangsung di Jakarta, Kamis.

Austin mengatakan Indonesia dengan garis pantai yang luas dan keanekaragaman hayati laut yang kaya merupakan salah satu negara perikanan terpenting di dunia.

"Lebih dari 50 persen konsumsi protein orang Indonesia berasal dari makanan laut dan industri makanan laut Indonesia diperkirakan bernilai lebih dari 27 miliar dolar setahun," katanya.

Namun demikian, lanjut Austin, penangkapan ikan ilegal menimbulkan ancaman besar, menghabiskan persediaan ikan, mengganggu ekosistem, merampas hak tangkapan nelayan yang sah serta merusak kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir.

Menurut Austin, AS secara aktif mendukung upaya Indonesia mengatasi IUU Fishing melalui berbagai inisiatif.

Pertama, melalui kerja sama untuk meningkatkan kesadaran domain maritim dan memperkuat kemampuan Indonesia untuk memantau dan berpatroli di perbatasan laut. Hal itu mencakup pemberian pelatihan, peralatan dan bantuan teknologi untuk meningkatkan kemampuan pengawasan.

"Sehingga melalui kolaborasi semacam itu dapat memastikan pihak berwenang Indonesia mampu mendeteksi, menghalangi dan mencegat kapal penangkap ikan ilegal dengan lebih baik," katanya.

Selanjutnya yang kedua, AS telah memberikan dukungan melalui USAID kepada Indonesia untuk memperkuat pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Dukungan tersebut mencakup program-program yang berfokus pada peningkatan kapasitas, penelitian ilmiah dan pengelolaan perikanan.


"Dengan memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan praktek berkelanjutan dan mempromosikan penangkapan ikan yang bertanggung jawab, kami dapat memastikan kelangsungan perikanan Indonesia dalam jangka panjang," katanya.

Austin menambahkan bahwa AS juga terlibat dalam upaya diplomatik untuk memerangi penangkapan ikan ilegal dalam skala global.

"Kami secara aktif telah berpartisipasi dalam forum internasional, seperti ASEAN dan PBB, untuk meningkatkan kesadaran, kerja sama, dan pertukaran informasi mengenai praktek terbaik. Bersama dengan Indonesia, kami telah mengadvokasi kerja sama regional yang lebih kuat, regulasi yang lebih ketat dan implementasi sistem pemantauan yang efektif," katanya menambahkan.

Baca juga: KKP bangun 2 kapal pengawas canggih, perkuat berantas pencurian ikan
Baca juga: IOJI temukan 42 kapal ikan asing Vietnam di perairan Indonesia
Baca juga: KKP tangkap enam kapal ikan asing di Laut Natuna dan Sulawesi

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023