Ini akan menentukan apakah nanti dibangun atau tidak rumah yang kita impikan
Jakarta (ANTARA) - Property Influencer Talita Crusita Santoso mengatakan rekam jejak pengembang penting diperhatikan sebelum seseorang membangun dan memiliki rumah pertama agar dapat mengetahui kualitas dan komitmen pengembang dalam mengerjakan dan menyelesaikan properti yang dijanjikan.
“Ini akan menentukan apakah nanti dibangun atau tidak rumah yang kita impikan," ucap Talita dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Dengan demikian, hal tersebut bisa mencegah masyarakat untuk tidak sembarang memberikan uang muka dan memberikan cicilan terlebih dahulu.
Pasalnya, sudah banyak terjadi kasus pengembang yang tidak jadi membangun perumahan, padahal sudah ada konsumen yang memberi uang muka dan mencicil.
Selain memperhatikan rekam jejak pengembang, Talita menyebutkan lokasi properti dan fasilitas merupakan aspek lainnya yang patut diperhatikan sebelum membeli rumah. Lokasi sangat menentukan konsumen untuk membeli properti.
Namun, lokasi properti yang ingin dimiliki tidak harus berada di tengah kota. Yang terpenting, lokasinya mudah dijangkau dengan transportasi publik maupun kendaraan pribadi.
Baca juga: Pemkot Semarang imbau masyarakat cermati perizinan sebelum beli rumah
Baca juga: PUPR: Insentif PSU ringankan pengembang bangun rumah subsidi
Dari aspek fasilitas, para konsumen harus memperhatikan fasilitas yang ditawarkan pengembang lantaran membeli rumah tidak sekadar memiliki tempat tinggal. Tetapi, juga membeli kawasan yang dilengkapi dengan ragam fasilitas menarik.
Senada, Life Coach and Growth Consultant Jonathan End menambahkan, mencari pengembang terpercaya merupakan salah satu faktor terpenting sebelum memiliki hunian agar konsumen dapat menilai properti dan fasilitas yang dihadirkan.
"Takutnya pengembang tidak benar, maka cari pengembang yang bagus," kata Jonathan.
Di sisi lain, ia menilai pengelolaan keuangan menjadi salah satu faktor lain, terutama pengaturan pendapatan dengan bijak agar calon pembeli rumah tidak menerapkan pola hidup yang konsumtif. Dengan menerapkan pola ini maka konsumen akan mengetahui prioritas utamanya adalah membeli rumah.
Melalui pengaturan pendapatan, pengeluaran yang lain akan dikurangi untuk dialihkan kepada investasi dengan tujuan membeli rumah. Penyisihan investasi harus dilakukan di awal agar pendapatan tidak habis begitu saja.
Konsumen, sambung Jonathan, juga perlu meninjau promo yang ditawarkan dari pengembang dan lembaga keuangan untuk membeli sebuah properti, seperti promo dan kemudahan mendapatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kedua hal ini sangat membantu bagi konsumen yang ingin memiliki rumah pertama.
“Ketika sudah keluar rincian cicilan per bulannya (KPR) misalnya Rp2 juta sampai Rp3 juta, kita dapat memperkirakan alokasi anggaran membeli properti. Seiring waktu, nanti penghasilan dan kemampuan di pekerjaan bisa meningkat untuk menambah pemasukan,” ujar dia menambahkan.
Head of Sales Department Kota Podomoro Tenjo, Ruby Agustianto, mengatakan, pihaknya menawarkan properti berkualitas dengan harga terjangkau. Properti di Kota Podomoro Tenjo ditawarkan mulai dari harga Rp220 juta.
Konsumen dapat membeli properti dengan skema KPR melalui program Easy Pay, hasil kolaborasi Agung Podomoro dan Bank Mandiri.
“Bunga fix rate 3,65 persen per tahun untuk 3 tahun. Lalu ada one day approval dan promo bebas biaya akad maksimal 5 persen,” ucapnya.
Pengembang juga telah menyediakan akses internet yang cepat bagi konsumen dan sudah membangun water treatment plant, yang bersumber dari Sungai Cidurian, dengan menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kahuripan Bogor, Jawa Barat. Fasilitas tersebut dapat dinikmati para penghuni dan masyarakat Tenjo mulai tahun ini.
Baca juga: Kementerian PUPR: Program Sejuta Rumah membantu pengembang lokal
Baca juga: BP Tapera beri insentif pengembang bangun rumah MBR
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023