Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan penanganan anak berisiko stunting dengan pemberian gizi seimbang melalui anggaran khusus.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Jateng, Kamis mengatakan anak dengan risiko stunting di Kota Solo jumlahnya mencapai ribuan.
"Makanya butuh tiga sampai empat miliar karena satu anak sampai usia enam bulan dikasih gizi terus-menerus, anggarannya kan Rp5,3 juta/anak. Itu selama enam bulan," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini anggaran yang diperoleh dari CSR untuk penanganan stunting sekitar Rp500 juta. Penanganan sudah dilakukan di sejumlah kelurahan, di antaranya Pucangsawit, Kauman, Pasar Kliwon, dan Mojosongo.
"Jadi mereka ada kelompok pendamping, masak tiap hari untuk anak makan pagi dan siang," katanya.
Sedangkan yang sudah stunting, dikatakannya, yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta adalah pengawasan dan rutin pemberian susu.
Baca juga: Pakar: Jaga pola asuh nutrisi jadi kunci tuntaskan stunting
Sementara itu, hingga saat ini jumlah kasus stunting di Kota Solo sebanyak 1.050 anak. Dari total tersebut, 700 di antaranya penanganannya sudah berjalan.
"Jadi kalau yang kami kejar itu yang berisiko agar tidak stunting. Termasuk ibu hamil," katanya.
Ia mengatakan dengan penanganan yang dilakukan setidaknya diharapkan otak anak dapat tetap berkembang dengan baik.
"Meski kondisi terbatas paling tidak punya kemampuan berpikir baik untuk sekolahnya. Ada harapan sukses," katanya.***3***
Baca juga: BKKBN: Perhatikan kesehatan mental dalam wujudkan penduduk berkualitas
Baca juga: Kepala BKKBN minta ibu hamil hati-hati gunakan jenis obat
Baca juga: Kepala BKKBN: TPK dan PKB saling berdampingan atasi stunting
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023