Presiden akan bertugas secara virtual sambil menjalani pengobatan, katanya.
"Hari ini ... presiden positif terinfeksi COVID-19 setelah mengalami gejala seperti flu ringan. Akan tetapi, kondisinya sehat dan menjalani tugasnya seperti biasa sambil terus mematuhi SOP (penanganan kasus COVID-19)," kata sekretaris Kemenkes Uganda Diane Atwine di Twitter.
Pada Rabu pagi usai memberikan pidato kenegaraan di halaman parlemen, Museveni mengisyaratkan tentang kemungkinan dia terkena COVID-19. Pagi itu, dia mengaku sedikit menggigil dan meminta untuk dilakukan tes COVID-19.
Menurut dia, dua dari tiga tes yang telah dilakukan presiden hasilnya negatif dan saat ini sedang menunggu hasil ketiga.
"Jadi saya menduga terjangkit corona dan saya berdiri di sini. Itulah sebabnya anda melihat saya datang dengan mobil terpisah dengan Ibu (negara)," kata Museveni.
Selama puncak pandemi COVID-19, Uganda termasuk negara Afrika yang menerapkan pembatasan paling ketat yang mencakup jam malam, penutupan usaha dan sekolah, penutupan perbatasan dan sejumlah langkah lainnya.
Pada Februari 2022, Pemerintah Uganda membuka kembali semua usaha, sekolah dan perbatasan.
Selama pandemi, Museveni (78 tahun) disuntik vaksin COVID-19 dan selalu terlihat memakai masker ketika berada di depan publik.
Presiden Uganda itu juga selalu menjaga jarak saat bertugas dan kerap terlihat duduk sendirian di sebuah tenda di halaman kantornya ketika menemui para tamu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Uganda berlakukan langkah-langkah baru bendung amukan pandemi
Baca juga: Uganda: Lima meninggal karena Ebola, 19 lainnya kemungkinan sama
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023