Laba bersih 2013 lebih tinggi dibandingkan 2012 yang 2,76 miliar dolar AS,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak pada 2013 mencapai 243.920 barel per hari atau naik 24,4 persen dibandingkan 2012 sebesar 196.060 barel per hari.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin mengatakan, anak perusahaan Pertamina, PT Pertamina EP akan memberikan kontribusi produksi minyak paling besar yakni sebesar 137.200 barel per hari.
Lalu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 76.000 barel per hari, PT Pertamina EP Cepu 10.800 barel per hari, dan dari merjer serta akuisisi 19.900 barel per hari.
"Kami optimistis mencapai target tersebut," katanya dalam rapat dengan agenda kinerja Pertamina 2012 dan target 2013.
Untuk gas, lanjut Karen, Pertamina menargetkan produksi tahun 2013 sebesar 1.691 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau juga naik dibandingkan 2012 yang 1.539 MMSCFD. Target produksi gas 2013 itu berasal dari Pertamina EP 1.160 MMSCFD dan PHE 531 MMSCFD.
"Dengan demikian, secara total target produksi migas 2013 adalah menembus 500.000 barel setara minyak atau tepatnya 535.820 barel. Sementara produksi migas pada 2012 mencapai 461.640 barel setara minyak," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Karen juga memaparkan target laba bersih 2013 adalah sebesar 3,05 miliar dolar AS dengan pendapatan 65,2 miliar dolar.
"Laba bersih 2013 lebih tinggi dibandingkan 2012 yang 2,76 miliar dolar AS," ucap Karen yang menambahkan laba bersih 2012 itu dengan catatan masih terdapat kerugian di sisi bisnis BBM subsidi 120 juta dolar AS dan elpiji nonsubsidi 541 juta dolar.
"Kalau tanpa kerugian tersebut, maka laba bersih 2012 sebenarnya bisa mencapai 3,42 miliar dolar AS," tuturnya.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dito Ganinduto mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Pertamina pada 2012.
Namun, lanjutnya, pada 2013, pihaknya meminta Pertamina bersungguh-sungguh mencapai target peningkatan produksi atau improved oil recovery (IOR) dan pengurasan tahap lanjut (enhance oil recovery/EOR). Pertamina telah menargetkan peningkatan IOR/EOR di 60 lapangan, sehingga mencapai puncak produksi minyak sebesar 418.000 barel per hari pada 2018.
"Kami juga minta Pertamina meningkatkan tambahan produksi dari merjer dan akuisisi. Ini penting dilakukan, karena sebagian besar lapangan sudah tua," katanya.
Dito juga mengharapkan, Pertamina melakukan berbagai upaya menekan kerugian khususnya di distribusi BBM bersubsidi dan elpiji nonsubsidi. "Kami harapkan Pertamina tidak merugi lagi, karena ini menjadi beban," katanya.
(K007)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013