... harus ada ruang untuk PKL. Caranya, cukup ditata sebaik mungkin... "

Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berharap penataan ruang parkir stasiun kereta api dalam program nasional 1,2 juta penumpang per hari tidak mengorbankan pedagang kaki lima.

"Jangan PKL-nya dihabisi 100 persen, beri mereka ruang usaha kurang lebih 20 hingga 30 persennya," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, seusai memantau Stasiun Kranji, Senin.

Menurut dia, penertiban PKL di Stasiun Kranji yang sudah berlangsung sejak Januari merupakan kewenangan mutlak pihak pengelola. "Tapi perlu saya ingatkan lagi, harus ada ruang untuk PKL. Caranya, cukup ditata sebaik mungkin," katanya.

Effendi mengaku sangat mendukung upaya penataan tempat parkir di stasiun tersebut guna meningkatkan pengguna kereta api. "Program itu selaras dengan keinginan kami menciptakan tata ruang yang tertib dan indah," ujarnya.

Marsinah (43), salah satu PKL di Stasiun Kranji mengatakan terdapat sekitar 130 pedagang kios dan lapak di stasiunn setempat yang belum lama ini terkena dampak penggusuran. "Kami tidak diberi alternatif tempat untuk berdagang khususnya para pedagang lapaknya," ujar pedagang tas itu.

(KR-AFR/A013)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013