Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa partainya menjalin komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
"Kami berkomunikasi dengan Pak Jokowi sebagai salah satu sahabat kami, sahabat Pak Prabowo soal cawapres yang pas buat Pak Prabowo siapa? Apakah Erick Thohir atau nama lain-lainnya?" kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Adapun nama Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir turut menjadi bahan pertimbangan cawapres Prabowo. Namun, dirinya tidak mengetahui lebih rinci mengenai hal itu.
"Saya tidak tahu apakah ada Pak Erick Thohir atau hanya Pak Erick Thohir saja. Tapi soal capres-cawapres tentu Pak Prabowo, Pak Muhaimin, Pak Jokowi tentu berdiskusi," ujarnya.
Baca juga: Peneliti nilai Prabowo-Muhaimin saling melengkapi soal elektabilitas
Menurut dia, komunikasi atau minta masukan ke Jokowi merupakan hal yang wajar karena Jokowi memiliki posisi sebagai sahabat Prabowo untuk dimintai pendapat mengenai cawapres.
Baca juga: Relawan Poros Prabowo Presiden siap menangkan Prabowo Subianto
"Sahabat saya bilang, sahabat. Iya kan kami berkoalisi saat ini punya komitmen yang sama bagaimana Indonesia ke depan bisa lebih kuat memiliki pemimpin nasional. Yang berani membela kepentingan bangsa dan negara," jelas Habiburokhman.
Ia menilai hal yang baik apabila cawapres Prabowo didukung Presiden Jokowi.
"Ya ,lebih bagus dong kalau juga didukung Pak Jokowi," tuturnya.
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023