216 penumpang dan 16 awak kabin yang berada dalam penerbangan dari Delhi ke San Francisco telah dipindahkan ke akomodasi darurat, infrastruktur yang terbatas di sekitar bandara, jelas maskapai tersebut.
Pengalihan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang seberapa cepat pesawat Boeing 777 buatan Amerika Serikat senilai 200 juta dolar AS (Rp3 triliun) per unit yang mesinnya dibuat oleh General Electric tersebut dapat diperbaiki ketika saat bersamaan AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada ekspor barang-barang penerbangan ke Rusia.
Sebuah sumber di bandara Magadan di Rusia mengatakan teknisi Air India akan tiba menggunakan pesawat cadangan bersama dengan suku cadang yang diperlukan.
Salah satu penumpang dari penerbangan tersebut, Gagan, mengatakan banyak warga AS yang turut dalam penerbangan tersebut. Mengingat suasana tegang antara Rusia dan AS, dia menyebut banyak penumpang yang gugup dalam pesawat itu.
Hingga saat ini, Air India belum menanggapi permintaan untuk memberitahukan kewarganegaraan para penumpang pesawat itu.
Baca juga: Eks agen FBI yang jadi spion Rusia ditemukan meninggal di penjara AS
Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel pada Selasa memprediksi ada warga negara AS yang menjadi penumpang pesawat tersebut, mengingat tujuan penerbangan itu adalah Amerika Serikat.
"Kami tahu ada penerbangan tujuan AS yang harus melakukan pendaratan darurat di Rusia. Kami terus memantau situasi tersebut," ujarnya.
Beberapa penumpang mengeluh via Twitter karena kekurangan pasokan makanan di gedung yang menurut mereka terlihat seperti sekolah.
Seorang pengguna Twitter menceritakan bahwa ibunya yang berada dalam penerbangan tersebut diberi teh, roti, dan nasi dari hari sebelumnya.
Para penumpang tidak bisa menghubungi keluarga mereka dengan alasan demi menghemat daya ponsel mengingat hanya ada satu stop kontak yang tersedia di tempat mereka berlindung.
Air India mengatakan sedang berkoordinasi dengan otoritas India dan Rusia karena perusahaan itu tidak memiliki staf di Rusia.
Belum jelas benar apakah pesawat pengganti telah lepas landas.
Pesawat tersebut dijadwalkan meninggalkan Mumbai pukul 07.30 waktu setempat dan menuju Magadan di Rusia, dengan membawa makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi penumpang yang terlantar.
Baca juga: AS peringatkan usulan perdamaian yang melegitimasi penjajahan Rusia
Sumber: Reuters
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023