"Goebah” diambil dari kata "gubahan" yang bermakna hasil menggubah atau karangan dan sesuai namanya konten audio di dalamnya memuat narasi puisi ciptaannya dan disiarkan melalui aplikasi musik Spotify. Uniknya, narasi puisi ciptaannya tersebut diiringi oleh musik serta efek audio tambahan untuk menambah pengalaman pendengar dalam mendengar karyanya.
“Rencananya mau seminggu sekali, tapi nggak bisa,” kata Difki dalam wawancara terbatas di Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu.
Pelantun lagu “Denah Rumahmu” tersebut mengatakan ingin membuat puisi naratif dalam “Goebah” setiap seminggu sekali. Namun, padatnya jadwal bermusik Difki saat ini membuat proyek puisi naratifnya tersebut terhenti sejenak hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Bukan tanpa sebab, baginya membuat puisi naratif “Goebah” cukup memakan waktu lama dan prosesnya sama seperti membuat lagu. Mulai dari cerita, audio, semua harus disiapkan sebaik mungkin. Bahkan, alur cerita puisi naratifnya dapat dibuat hingga berlembar-lembar, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Saat ini, kanal “Goebah” miliknya telah merilis 6 judul puisi naratif dan 1 judul spesial, yakni “Pada Kala Kita: Berkenalan Dengan Goebah,” “Sore Di Pondok Goebah: Saya Mandala & Jaya Wijaya, Aku Rindjani & Semeru,” “Dan Hatinya Yang Ranum,” “Awanku Mendung, Kala Terik Menggulung,” “Birai di Jenggala,” “Special Episode Lara,” dan “Goebah Episode 6: Temani Aku Ke Kota.”
Baca juga: Difki Khalif rilis lagu terbaru berjudul "Denah Rumahmu"
Baca juga: Intip pencapaian Raissa Anggiani lewat program RADAR Spotify
Baca juga: Lagu "Komang" dari Raim Laode terbanyak diputar sehari di Spotify
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023