Phnom Penh (ANTARA) - Tim bola basket kursi roda gagal merebut medali di ajang ASEAN Para Games 2023 Kamboja setelah kalah dari Malaysia di babak perebutan medali perunggu dengan skor akhir 40-74 pada laga yang digelar di Elephant Hall Morodok Techo Phonm Penh, Rabu.
Pelatih bola basket kursi roda Fajar Brilianto mengatakan kekalahan di laga semifinal tersebut membuat tim gagal memenuhi target yang sudah ditetapkan.
"Ini memang meleset dari yang sudah ditargetkan, medali perunggu," kata Fajar.
Tim basket kursi roda Indonesia hanya menang satu kali dari total lima pertandingan yang dijalani pada nomor 5 on 5 putra, yaitu saat melawan Kamboja dengan skor 66-49.
Sedangkan pada pertandingan lain, tim Indonesia kalah dari Filipina, Thailand, dan Malaysia di babak penyisihan. Kemudian kalah lagi dari Malaysia di babak perebutan perunggu.
Baca juga: Indonesia berpeluang segel juara umum dua hari sebelum penutupan
"Ini jadi bahan evaluasi kita. Jam terbangnya memang sangat kurang, tanpa tryout tanpa jam terbang yang dipersiapkan," kata Fajar.
Dia menyebut, kurangnya jam terbang membuat tim Indonesia tidak siap untuk bertanding dalam permainan yang ketat dan tekanan tinggi yang membutuhkan mental lebih kuat.
Dengan kekalahan di nomor 5 on 5 putra ini, praktis tim bola basket kursi roda Indonesia pulang dengan tangan kosong setelah sebelumnya juga kalah pada nomor 3x3.
Tim basket kursi roda Indonesia berada di dasar klasemen nomor 3x3 putra dengan tidak pernah menang melawan empat negara lainnya.
Tim Indonesia kalah dari Kamboja 9-10, kalah dari Malaysia 9-11, kalah dari Filipina 5-11, dan kalah dari Thailand 5-19.
Baca juga: Voli duduk berpeluang menyumbang emas di hari keenam APG 2023
Baca juga: Boccia lampaui target menyumbang dua emas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023