Semarang (ANTARA) - Masyarakat Pelestarian Kereta Api Indonesia atau "Indonesian Railway Preservation Society" memulai rangkaian pembangunan replika lokomotif DD52 yang merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia.
Ketua Umum Masyarakat Pelestarian Kereta Api Indonesia Ricky Dwi Agusti di Semarang, Rabu, mengatakan, rangkaikan pembangunan replika lokomotif DD52 yang digelar dalam rangka HUT ke-21 komunitas tersebut dilakukan di lobi Stasiun Semarang Tawang.
Menurut dia, bagian-bagian replika kereta dicetak menggunakan mesin pencetak tiga dimensi.
"Ada 35 mesin pencetak tiga dimensi yang digunakan," katanya
Ia menuturkan mesin-mesin tersebut akan bekerja selama 24 jam tanpa henti di lobi Stasiun Semarang Tawang selama dua pekan ke depan
"Proses pencetakan bagian-bagian yang akan dirangkai tersebut akan selesai pada 21 Juni 2023," tambahnya.
Replika Lokomotif DD52 dengan ukuran 1 banding 4 tersebut, kata dia, menggunakan bahan filamen plastik yang rigid dan tahan lama.
Usai pencetakan selesai, ia menjelaskan akan dilanjutkan dengan perangkaian yang dilakukan di kompleks Lawang Sewu Semarang.
Sementara Kepala Daop 4 Semarang Wisnu Pramudyo mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian kereta api.
"Pelestarian kereta api di mala lalu, sekarang, dan yang akan datang," katanya.
Ia mengatakan Lokomotif DD52 diproduksi pada kurun waktu 1923 hingga 1924.
"Lokomotif ini beroperasi hingga sekitar 1970," tambahnya.
Replika lokomotif legendaris tersebut, menurut dia, rencananya akan dipamerkan secara bergantian di sejumlah stasiun di Indonesia.
Ia berharap proses pembuatan replika yang membutuhkan sekitar 170 kg filamen plastik tersebut bisa selesai sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca juga: Lokomotif uap abad 18 direstorasi demi lestarikan sejarah
Baca juga: KAI pamer lokomotif listrik usia 97 tahun di Stasiun KA Tanjung Priok
Baca juga: KAI Sumbar aktifkan kembali lokomotif legendaris Mak Itam
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023