Hong Kong (ANTARA) - Sebagian besar pasar saham Asia-Pasifik menguat pada awal perdagangan Rabu, karena ekspektasi stimulus dari China dan kenaikan semalam di Wall Street meningkatkan sentimen investor.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang terangkat 0,7 persen di pagi hari. Indeks ekuitas unggulan China CSI300 naik 0,3 persen, sementara indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 1,2 persen.
Pada Selasa (6/6/2023), China dilaporkan meminta bank-bank terbesar untuk memangkas suku bunga simpanan untuk meningkatkan perekonomian. Spekulasi dukungan kebijakan untuk sektor properti bermasalah telah mengangkat saham tersebut selama seminggu terakhir.
Jepang adalah outlier, dengan indeks Nikkei meluncur 1,1 persen setelah menyentuh level tertinggi 33 tahun pada Selasa (6/6/2023).
"Secara keseluruhan, di seluruh papan perdagangan, aset berjalan cukup baik," kata Yuting Shao, ahli strategi makro di State Street Global Markets.
"Ketidakpastian plafon utang AS (telah) dihapus (dan) harapan China untuk memperkenalkan lebih banyak bantuan untuk ekonomi juga merupakan pertanda baik bagi pasar."
S&P 500 AS berakhir lebih tinggi pada Selasa (6/6/2023), terus mendapatkan dukungan dari penguatan taruhan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, turun sedikit menjadi sekitar 4,5 persen di Tokyo, dari penutupan Selasa (6/6/2023) di 4,516 persen. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun menjadi sekitar 3,67 persen.
Indeks dolar AS tergelincir 0,04 persen menjadi 104,03.
Dolar Australia mencapai level tertinggi sejak pertengahan Mei di 0,6690 AS, memperpanjang reli setelah kenaikan suku bunga bank sentral pada Selasa (6/6/2023).
Harga minyak stabil pada Rabu setelah penurunan sesi sebelumnya, karena kekhawatiran permintaan akibat pertumbuhan ekonomi global yang lambat diimbangi oleh ekspektasi pasokan global yang lebih ketat menyusul janji Arab Saudi untuk memperdalam pengurangan produksi.
Minyak mentah AS datar di 71,74 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent turun menjadi 76,25 dolar AS per barel.
Emas sedikit lebih tinggi, diperdagangkan pada 1.965,19 dolar AS per ounce.
Bitcoin, mata uang kripto terkemuka diperdagangkan pada sekitar 27.000 dolar AS, berkonsolidasi setelah rebound tajam semalam dari level terendah 25.350 dolar AS.
Token telah menjadi penerima manfaat paradoks dari tindakan keras Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terhadap bursa mata uang kripto, dan klasifikasi token termasuk Solana, Cardano, dan Polygon sebagai sekuritas.
"SEC membuat hidup hampir tidak mungkin untuk beberapa altcoin (koin alternatif)," kata analis pasar senior Oanda Ed Moya. "Dan itu sebenarnya mendorong beberapa pedagang kripto kembali ke Bitcoin."
Baca juga: Wall St ditutup menguat, investor tunggu pertemuan Fed minggu depan
Baca juga: Minyak stabil di awal Asia, kekhawatiran pasokan versus permintaan
Baca juga: Harga emas terangkat 7,29 dolar AS jelang pertemuan kebijakan Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023