Palembang (ANTARA News) - Malam Tahun Baru Imlek di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, diwarnai hujan lebat disertai angin kencang.
Sejumlah warga keturunan Tionghoa di Bumi Sriwijaya itu menyambut gembira turunnya hujan di malam tahun baru China atau yang biasa disebut Sin Cia itu, karena menurut kepercayaan mereka akan memberikan keberuntungan yang luar biasa jika ditandai dengan turunnya hujan.
Salah seoarng warga Tionghoa Palembang, Muslan Aliang mengatakan, hujan yang mengawali perayaan Tahun Baru Imlek yang puncaknya berlangsung pada Minggu (10/2) menunjukkan pertanda sangat baik.
"Turunnya hujan merupakan suatu perlambang rezeki, diharapkan sepanjang 2013 ini bisa memberikan rezeki berlimpah bagi warga keturunan Tionghoa dan masyarakat Palembang secara keseluruhan," ujar Aliang.
Dijelaskannya, warga keturunan Tionghoa sangat mempercayai suatu perlambang seperti hujan tersebut. Selain sangat dinantikan turunnya hujan, setiap hari raya China itu ada satu perlambang yang biasa dijadikan hiasan di rumah-rumah mereka yakni pohon mei hwa.
Pohon mei hwa bagi etnis Tionghoa dianggap sebagai lambang harapan, keuletan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Pohon mei hwa di tanah leluhurnya tumbuh subur dan indah pada musim semi sehingga diartikan juga sebagai sebuah semangat baru dan harapan baru.
Berdasarkan filosofi atau pandangan tersebut, duplikat pohon mei hwa wajib ada di setiap rumah etnis Tinghoa, tanpa hiasan pohon itu rasanya perayaan Imlek kurang lengkap, ujar Aliang menambahkan.
(Y009/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013