kita kasih pinjaman sampai mereka panen berapa kali dipotong. Macam-macam metodenya, tapi pasti lebih murahJakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan pada tahun ini mulai dibangun proyek percontohan/modelling komoditi rumput laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara seluas 400 hektar.
Proyek di Wakatobi ini akan menjadi percontohan untuk budi daya rumput laut di wilayah lain, sama dengan tambak budi daya udang berbasis kawasan (BUBK) yang dapat dicontoh di daerah lain oleh berbagai kalangan.
"Nah kita sudah bikin di Wakatobi pakai batok kelapa, jadi pertama dia bisa bikin beberapa kali pakai lalu kemudian dia juga ramah lingkungan karena tidak menjadi micro plastic," paparnya.
Tali rumput laut berbahan serat kelapa, disebutnya akan terhitung lebih murah bila dihitung secara umum dalam jangka waktu satu tahun.
Ia pun telah melakukan diskusi dengan pelaku budi daya untuk beralih menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan ini.
Sementara dari sisi pendanaan, pihaknya bakal memberikan modal bantuan kepada pelaku budi daya rumput laut melalui Lembaga Penyaluran Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
"Jadi kita kasih pinjaman sampai mereka panen berapa kali dipotong. Macam-macam metodenya, tapi pasti lebih murah," tegasnya.
KKP menargetkan komoditas perikanan budidaya dalam negeri mampu merajai pasar ekspor dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang.
Ada lima komoditi unggulan yang menjadi fokus KKP yaitu udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) TB Haeru Rahayu mengungkapkan bakal ada proyek percontohan modern untuk komoditi rumput laut di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Koperasi di Sidoarjo ekspor rumput laut ke China
Baca juga: Luhut tawarkan proyek pengembangan rumput laut di Natuna ke Korsel
Baca juga: PT Kliring Berjangka Indonesia beri bantuan modal petani rumput laut
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023