Jenewa (ANTARA) - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa penghancuran bendungan Kakhovka di selatan Ukraina membahayakan nyawa ribuan warga sipil.
Dalam unggahan di Twitter, OCHA Ukraina menyebut bahwa penghancuran bendungan tersebut menempatkan ribuan warga sipil dalam bahaya serta menyebabkan banyak orang kehilangan rumah mereka dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Warga sipil dan infrastruktur sipil bukan target!," kata OCHA, memperingatkan. Ledakan di pembangkit listrik tenaga air Kakhovka dekat Kherson menyebabkan banjir.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan penghancuran bendungan itu termasuk kerusakan terburuk terhadap infrastruktur utama sejak Rusia melancarkan perang di Ukraina, lebih dari 15 bulan lalu.
ICRC menyatakan akan bekerja bersama otoritas lokal dan mitra Palang Merah untuk membantu masyarakat yang terdampak, khususnya ribuan orang di kedua tepi Sungai Dnipro.
“Penting untuk diingat bahwa bendungan dilindungi secara khusus di bawah hukum humaniter internasional karena memiliki kekuatan berbahaya, yang jika dilepaskan, dapat menyebabkan penderitaan di antara penduduk sipil," ujar ICRC di Twitter.
Rusia dan Ukraina saling tuduh telah melancarkan serangan ke bendungan tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Zelenskyy: Rusia wajib bertanggung jawab atas peledakan bendungan
Baca juga: Sekjen NATO: Penghancuran bendungan di Ukraina bukti kekejaman Rusia
Baca juga: Rusia bantah tudingan penyerangan bendungan di Ukraina
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023