Lebak (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan produk tahu tempe merupakan bagian kuliner nasional dan bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Saya yakin jika dikembangkan tahu tempe bisa menembus pasar ekspor," kata Anas saat pencanangan gerakan tanam kedelai di Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Sabtu.

Ia mengatakan, sejauh ini produk tahu tempe Indonesia bagian kuliner nasional, namun hingga kini belum sampai ekspor.

Apabila dikembangkan tradisi tahu tempe bisa diekspor ke negara lain, seperti yang dilakukan restauran Thailand banyak di negara lain.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar mengembangkan tanaman kedelai sebagai bahan baku tahu tempe.

Selama ini, kata Anas, produk kedelai untuk kebutuhan nasional masih defisit.

Kebutuhan konsumsi kedelai secara nasional sebanyak 2,3 juta ton per tahun, namun produksi sebanyak itu masih defisit. Saat ini kebutuhan kedelai Indonesia masih impor dari negara lain.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengatakan bahwa tahun ini mengembangkan tanaman kedelai seluas 7.000 hektare guna memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Pengembangan tanaman kedelai tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk memenuhi ketersediaan pangan nasional.

Saat ini kebutuhan kedelai di pasar lokal sebanyak 3.000 ton per tahun dan petani belum mampu meningkatkan produksinya.

"Kami bekerja keras untuk swasembada kedelai itu," katanya.
(MSR/R010)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013