Tak sampai 24 jam lagi, Tahun Imlek 2564 tepat tanggal 10 Februari 2013 akan dimulai.
Tahun yang menurut siklus bagi kalangan Tionghoa, kali ini memasuki shio ular air. Ular, binatang melata yang pandai mencari waktu yang tepat sebelum mematuk atau membelit mangsanya.
Sekretaris Panitia Imlek 2564 dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Bong Cin Nen menggambarkan setahun mendatang bakal sebagai tahun yang penuh dengan isu.
Ia mengutip dari mitos kalangan Tionghoa, bahwa tahun ular termasuk kategori kurang baik.
"Seperti sifat ular, maka setahun ke depan, mungkin seperti itu," ujar dia.
Ia melanjutkan, ular lebih identik dengan perkembangan isu yang tidak akurat.
Di Kalbar, sepanjang Tahun Ular ini ada lima pemilihan kepala daerah. Dimulai di Kabupaten Kayong Utara pada Maret, lalu empat daerah yang serentak melaksanakan pada September yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Sanggau.
Hingar bingar politik pasti akan terasa. Untuk Kabupaten Kayong Utara mungkin tidak terlalu bergema mengingat wilayah yang kecil dan jumlah penduduk masih seratusan ribu orang.
Namun untuk empat daerah lainnya, terutama Kota Pontianak sebagai barometer politik di Kalbar, tentu tensinya berbeda.
Petahana, Wali Kota Pontianak Sutarmidji kemungkinan besar akan berpisah dengan Paryadi, politisi Partai Demokrat yang dua hari lalu baru genap berusia 35 tahun.
Sutarmidji memilih bawahannya, Kadis PU Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Sementara Paryadi cukup "pede" dengan Demokrat yang mampu mengusung sendiri pasangan untuk maju di Pilwako Pontianak.
Bupati Melawi Firman Muntaco melalui Golkar pun ingin mencoba peruntungan di Pontianak. Ia didukung penuh oleh Pemuda Pancasila. Sedangkan PDI - P masih terlihat tanpa figur.
Di Jakarta, hingar bingar politik lebih jauh terasa hingga ke daerah. Menjelang Tahun Ular, beragam berita muncul. Penangkapan Luthfi Hasan Ishaaq, pecah kongsi Surya Paloh dan Hary Tanoe di Partai Nasdem, hingga ambil alih tahta kepengurusan di Partai Demokrat oleh Majelis Tinggi yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono.
Imlek dan Budaya
Kembali ke masalah Imlek sebagai ritual tahunan kalangan Tionghoa. Seperti mudik Lebaran, mudik saat Imlek seolah menjadi kewajiban bagi para perantau.
Kota Pontianak dan Singkawang termasuk dalam tujuan mudik bagi kalangan Tionghoa di Tanah Air.
Tak heran momen Imlek membuat harga tiket pesawat ke Pontianak melonjak di atas normal.
Bong Cin Nen menambahkan, Imlek menjadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga dari berbagai daerah.
"Makanya, ada istilah makan besar. Artinya bersama-sama berkumpul dan makan-makan," ujar dia.
H Aman, muallaf yang mengelola usaha makanan halal di Kota Singkawang menuturkan, meski berbeda keyakinan, namun untuk Imlek, tidak menjadi halangan mereka berkumpul bersama.
"Untuk mempererat silaturahim. Keluarga besar juga paham, walau berbeda keyakinan, tetapi silaturahim jalan terus," kata H Aman. Ia menambahkan, bagimu agamamu, bagiku agamaku, merupakan hal yang dipegang kuat.
Biasanya, saat bertemu, mereka membicarakan banyak hal seperti keluarga, dan tentu saja bisnis.
Di Kota Singkawang, setidaknya dipasang 8 ribu lampion untuk memeriahkan Imlek. Sedangkan di Kota Pontianak, 13 ribu lampion menghiasi pusat perdagangan dan jasa di kota tersebut.
Peluang
Diantara hingar bingar itu, tentu ada sisi lain yang terbuka. Bong Cin Nen menyebut, bisnis adalah salah satunya.
"Tahun Ular adalah tahun yang bagus untuk memulai bisnis," ujar dia.
Bisnis, ia menambahkan, biasanya diuntungkan dari isu karena dapat menjadi sebuah ajang promosi terlepas benar tidaknya isu tersebut.
Namun ia juga mengajak masyarakat untuk banyak bersabar untuk menghadapi beragam isu yang mencuat.
"Jangan terlalu percaya dalam menghadapinya," kata Bong Cin Nen yang juga anggota DPRD Kota Singkawang dari Partai Golkar itu.
Asas ketelitian, memperkuat silaturahim, menjadi cara untuk mencegah dampak buruk dari isu.
Suara kembang api dan mercon membelah suasana malam kota menjelang Imlek. Di malam pergantian tahun, intensitasnya akan berlangsung semalaman.
Lembar periodik baru berdasarkan penanggalan kuno China pun mulai bergulir. Tahun Ular Air akan berulang kembali 60 tahun kemudian. (T011)
Oleh Teguh Imam Wibowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013