Dari 636 unit rumah itu dinyatakan 289 rusak berat, 28 rusak total dan sisanya rusak kategori ringan serta sedang,"
Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat 636 rumah rusak akibat banjir dan longsor yang terjadi beberapa pekan terakhir.
"Dari 636 unit rumah itu dinyatakan 289 rusak berat, 28 rusak total dan sisanya rusak kategori ringan serta sedang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Muklis di Rangkasbitung, Jumat.
Menurut dia, pihaknya sudah melaporkan kerusakan rumah tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN).
Kerugian bencana alam di Kabupaten Lebak sekitar Rp70 miliar dan sebagian besar kerusakan sarana infrastuktur jalan, pengairan dan jembatan sekitar Rp31 miliar.
Selain itu juga sebanyak 7.482 rumah terendam banjir tersebar di 184 desa/kelurahan dan dilaporkan enam warga meninggal dunia.
"Kami berharap mereka para korban bencana alam mendapat bantuan untuk meringankan beban ekonomi mereka," katanya.
Ia mengatakan, sebagian rumah milik masyarakat yang rusak akibat banjir dan longsor kini sudah kembali diperbaiki.
Namun, kata dia, warga yang belum memperbaiki terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.
Saat ini, jumlah rumah yang rusak tercatat 636 unit dan diantaranya 289 unit rusak berat dan 28 rusak total, sedangkan sisanya rusak ringan dan sedang.
"Seluruh kerugian bangunan rumah warga yang rusak diperkirakan mencapai Rp2,3 miliar," katanya.
Ramin, warga Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung mengatakan dirinya kini tinggal di rumah kerabat akibat ditimpa banjir dan longsor hingga kondisi rumahnya rusak total.
Ia dan beberapa rumah lainya yang berada di sekitar bantaran Sungai Ciujung rusak total akibat tergerus longsoran itu.
"Kami berharap pemerintah daerah memberikan relokasi pemukiman ke tempat yang lebih aman," katanya.
(KR-MSR/M019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013