Manado (ANTARA News) - Kegaduhan antara penumpang dengan awak kabin dalam pesawat Lion Air di Bandara Soekarno Hatta terjadi, Jum`at pagi, sebelum pesawat tinggal landas dari Jakarta - Surabaya - Manado - Sorong.

Pantauan ANTARA dalam penerbangan itu, menyebutkan, sekitar 10 penumpang sambil membawa koper memaksa turun dari pesawat yang akan tinggal landas karena kesal dan marah karena harus menunggu sekitar satu jam di dalam pesawat.

Sementara itu para awak kabin sibuk menenangkan mereka dan meminta kerjasamanya agar pesawat bisa tinggal landas.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0748 yang akan melayani penerbangan Jakarta-Surabaya-Manado-Sorong seharusnya tinggal landas pukul 06.00 WIB.

Namun, pesawat baru "take off" sekitar pukul 07.00 WIB akibat gangguan teknik.

Para penumpang sudah diminta naik pesawat sekitar jam 05.30 WIB. Namun, pesawat yang harusnya tinggal landas menuju Surabaya tiba-tiba diumumkan mengalami keterlambatan selama 15 menit karena ada kesalahan teknik.

Penundaan penerbangan dilakukan beberapa kali dengan alasan yang sama akibatnya penumpang terpaksa menunggu selama sekitar satu jam dalam pesawat.

Setelah sekitar satu jam, penumpang makin resah dan sebagian sudah marah. Mereka mengambil kopernya dari kabin kemudian memaksa turun.

"Kami mau pesawat diganti. Jika memang ada kerusakan atau masalah teknik, jangan paksakan terbang. Apalagi ini penerbangan jauh," kata beberapa penumpang.

Namun saat penumpang marah, pesawat sudah selesai perbaikan dan siap tinggal landas sehingga terjadi keributan antara penumpang dengan para awak kabin.

Pilot tetap terus menjalankan pesawat dan meminta penumpang kembali ke tempat duduk karena pesawat akan tinggal landas.

Akhirnya, para penumpang yang marah akhirnya duduk kembali untuk melanjutkan penerbangannya.

Para penumpang kesal karena jika pesawat alami gangguan teknik seharusnya tidak diminta naik ke pesawat. Jika penumpang sudah diminta naik pesawat maka pesawat sudah dalam keadaan siap tinggal landas.
(A029/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013