Ia menerangkan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota haji tambahan kepada Indonesia sebanyak 8.000 orang.
Baca juga: Wagub: jamaah calon haji Sulteng harus jaga kekompakan di Tanah Suci
Baca juga: Wagub: jamaah calon haji Sulteng harus jaga kekompakan di Tanah Suci
Dari kuota tambahan 118 calon haji (Calhaj) tersebut, katanya, sebanyak 83 Calhaj telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dan mengurus visa biometrik.
Untuk 35 orang kuota tersisa, kata dia, masih dalam proses menunggu pendaftaran yang nantinya jamaah calon haji masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) 20 atau kloter terakhir Embarkasi Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ia mengatakan pelunasan Bipih dan persiapan untuk jamaah tambahan tidak dinilai mendesak, sebab jamaah yang masuk kuota tambahan akan diatur bersama jemaah lainnya di kelompok terbang berbeda.
"Kuota tambahan akan tergabung dalam kloter terakhir Embarkasi Balikpapan bersama jamaah asal Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara," katanya.
Baca juga: 21 calon haji Sulteng tunda keberangkatan meski sudah bayar Bipih
Baca juga: Ketua MUI: Haji ibadah yang butuh kesiapan fisik
Baca juga: 21 calon haji Sulteng tunda keberangkatan meski sudah bayar Bipih
Baca juga: Ketua MUI: Haji ibadah yang butuh kesiapan fisik
Saat ini, kata dia, untuk kuota tambahan yang belum melunasi biaya haji, masih dalam tahap menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait jadwal pelunasan Bipih yang hanya akan dibuka selama tiga hari.
Dengan adanya kuota tambahan tersebut, total keseluruhan Calhaj Sulteng menjadi 2.111 orang yang akan didampingi oleh 35 petugas kloter dan 17 petugas haji daerah (PHD).
Sementara itu, keberangkatan jamaah calon haji Sulteng berlangsung mulai 5 Juni hingga 21 Juni 2023, yang terbagi dalam delapan kloter pemberangkatan, yakni tujuh kloter penuh dan satu kloter gabungan atau tambahan.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023