Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo mengingatkan pentingnya keberadaan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai bekal utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang dipandang maju oleh dunia.

"Dalam rangka peningkatan kinerja Indonesia di mata global, akan tergantung SDM unggul yang menjadi motor penggerak pembangunan," kata Wempi dalam dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Wempi mengatakan hal itu saat mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tahun 2023 bertajuk "Kolaborasi Aparatur Sipil Negara (ASN) Unggul Mewujudkan Visi Nasional dan Daerah" di Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan itu, Wempi juga menyampaikan Pemerintah telah memfokuskan pembangunan pada empat pilar pembangunan di sektor ekonomi, pembangunan manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek), pemerataan pembangunan, serta tata kelola pemerintahan dan ketahanan nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Wamendagri: Jabatan Majelis Rakyat Papua hingga Juni 2023

Dalam hal tata kelola pemerintahan, lanjut dia, motor penggerak untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah aparatur sipil negara (ASN), baik dari lini pembuat kebijakan maupun dari lini teknis pelayanan masyarakat.

Guna mendukung peran ASN tersebut, Wempi menyampaikan Pemerintah telah berupaya memperbaiki birokrasi melalui penyederhanaan demi mewujudkan birokrasi yang lincah dan cepat, berorientasi pada hasil, serta birokrasi dengan pelayanan prima dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).

"Kebijakan Pemerintah untuk mengalihkan jabatan administrasi ke jabatan fungsional sejak tahun 2021 dan diterbitkannya Peraturan Menpan RB Nomor 7 Tahun 2023 tentang Sistem Kerja pada Instansi Pemerintahan dilakukan untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis, lincah, dan profesional; sehingga diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja pemerintahan," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah jawab keluhan DPR Papua soal masalah fiskal provinsi baru

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023