Salah satu usaha dibantu Pertamina adalah bisnis bengkel motor, kini terus tumbuh seiring pertambahan populasi sepeda motor.
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) terus membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan termasuk bengkel sepeda motor untuk mengembangkan bisnisnya melalui kegiatan peminjaman modal, pendampingan, dan pembinaan.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya, di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu usaha yang dibantu Pertamina adalah bisnis bengkel motor, yang kini terus tumbuh seiring pertambahan populasi sepeda motor.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir 2022 terdapat 125,3 juta unit motor di Indonesia, sehingga jasa perbengkelan merupakan satu bidang usaha yang memiliki prospek positif.
Selain itu, usaha bengkel memberikan dampak berantai positif bagi pertumbuhan ekonomi, dengan menyerap tenaga kerja terampil, sekaligus memberikan nilai tambah melalui penjualan produk pelumas Pertamina.
"Usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, seperti bengkel merupakan sektor usaha yang bisa mendapatkan dana pinjaman melalui program kemitraan. Adapun pembinaan yang diberikan Pertamina bagi UMKM sektor jasa, tentunya dititikberatkan pada pengelolaan keuangan, manajemen bisnis, layanan pelanggan, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif," kata Fadjar.
Pemilik usaha bengkel, Ismatullah (44) menjadi salah satu penerima bantuan program kemitraan Pertamina yang berhasil mengembangkan bengkel rumahan menjadi bisnis otomotif yang berkembang.
"Setelah menjadi UMKM binaan Pertamina, selain adanya pinjaman modal untuk menambah usaha penjualan spare part, saya sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang diberikan khususnya pembukuan. Sekarang, pencatatan keuangan semakin rapi. Saya juga diajarkan bagaimana cara melayani pelanggan agar tetap loyal," kata Ismatullah, yang akrab disapa Ismet.
Bengkel Ababbiel, yang dikelola Ismet, di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, Jawa Barat kini telah merambah bisnis jual beli sepeda motor bekas. Rata-rata setiap bulan, Ismet bisa menjual 15 sepeda motor bekas.
Sementara, untuk melengkapi jasa servis motor, Bengkel Ababbiel juga menjual komponen suku cadang dan oli sepeda motor produk Pertamina, yakni Enduro Matic, Enduro Racing, Mesran, dan Prima XP.
"Saya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, salah satunya dengan memberikan jaminan produk pelumas yang kami jual adalah produk asli," ujar Ismet, yang mengaku rata-rata per bulan bisa mendapatkan omzet Rp3 juta dari penjualan pelumas.
Kini, ia telah memiliki empat pegawai, yang terdiri atas tiga montir dan satu spesialis yang khusus menangani motor yang rusak akibat kecelakaan dengan rata-rata per bulan bisa meraup keuntungan hingga Rp25 juta.
Ke depan, Ismet akan membuka bengkel lagi di jalan protokol Kota Sukabumi, agar semakin menjangkau banyak pelanggan.
Fadjar menambahkan program pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK), yang diberikan Pertamina kepada mitra binaannya, sejalan dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGD's) Poin 8, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
Pertamina, sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target net zero emission Indonesia pada 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian SDG's.
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca juga: Pertamina dukung UMKM lewat ajang ICRAFT 2023
Baca juga: Pertamina fasilitasi 50 UMKM binaan ikut asesmen sertifikasi halal
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023