...ada 14 titik longsor yang terbilang parah."

Palu (ANTARA News) - Jalur darat yang menghubungkan dua Kabupaten Tolitoli-Buol di Sulawesi Tengah putus akibat tanah longsor.

"Sampai sekarang ini poros itu sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, kecuali sepeda motor," kata Musadianto, seorang warga Buol melalui saluran telepon genggam dari lokasi bencana, Jumat.

Ia mengatakan sebenarnya jalur tersebut putus sejak Selasa (5/2) malam.

Menurut dia ada sekitar belasan titik longsor mulai dari Desa Diulle, Pinjam dan Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara sampai Desa Binantoan sudah wilayah perbatasan Kabupaten Buol.

"Ya sedikitnya ada 14 titik longsor yang terbilang parah," katanya.

Hal senada juga disampaikan Datu Amas (51), seorang tokoh masyarakat Lakea, Kabupaten Buol. Ia mengatakan sudah dua hari terpaksa nginap di Desa Salumpaga karena jalan putus tertimbun material longsor.

Hingga kini, katanya, sejumlah alat berat yang dikerahkan untuk membuka kembali jalur tersebut agar secepatnya bisa dilewati kendaraan belum juga berhasil.

Akibat putusnya media perhubungan darat yang menghubungkan dua kabupaten di bagian utara Pulau Sulawesi itu ratusan kendaraan tertahan.

Jalur Tolitoli-Buol berjarak sekitar 200 kilometer dalam kondisi normal bisa ditempuh dalam waktu empat sampai lima jam.

Kedua warga itu menduga bencana tanah longsor yang terjadi lebih dikarekan adanya pembukaan lahan kebun oleh masyarakat setempat.

Padahal, di sepanjang jalur tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung. "Tapi warga tetap saja membuka kebun di sana," kata Datu Amas dan Musadianto. (BK03)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013