Jakarta (ANTARA) - Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia menekankan lembaganya independen dalam kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu ditegaskan Doli usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, untuk melaporkan dan memperkenalkan kepengurusan baru KAHMI kepada Presiden.
"Kami menjelaskan bahwa KAHMI ini adalah organisasi independen, KAHMI organisasi lanjutan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kami dulu aktivis HMI yang kemudian menjadi alumni, membentuk organisasi KAHMI yang sifatnya independen. Independen itu secara organisatoris dan independensi etis," ujar Doli.
Baca juga: KAHMI ingin wujudkan masyarakat adil makmur
Baca juga: Kalangan pengusaha nilai arah kebijakan ekonomi pemerintah sudah tepat
Doli mengatakan di sisi lain KAHMI tentu juga memiliki subyektifitas dalam menghadapi ajang-ajang politik, namun dia memastikan subyektifitas itu sebagaimana menjadi kesepakatan dalam Rakernas KAHMI, akan menjadi subyektifitas yang produktif bukan kontraproduktif terhadap kepentingan bangsa dan negara, masyarakat maupun organisasi.
Oleh karena itu, jelas dia, untuk mengimplementasikan independensi KAHMI secara organisasi, KAHMI pada bulan September atau Oktober 2023 akan membuat pertemuan besar antar-keluarga besar HMI dan KAHMI untuk membicarakan narasi konsepsi Indonesia 5-10 tahun yang akan datang.
Hasil pertemuan itu akan diserahkan kepada semua calon presiden dan wakil presiden serta kepada partai-partai politik sebagai kontribusi KAHMI terhadap masa depan Indonesia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023