Delta Dunia Group bukukan pendapatan Rp6,13 triliun di kuartal I 2023

Kami optimistis target pendapatan 25 persen dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir 2023 ini sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023

Jakarta (ANTARA) - PT. Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) membukukan pendapatan senilai Rp6,13 triliun pada kuartal I 2023 meningkat 23 persen dibandingkan periode yang sama 2022.

Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja di Jakarta, Senin menyatakan strategi diversifikasi dan kinerja operasional yang unggul berhasil meningkatkan pendapatan (revenue) dari bisnis Batu bara Metalurgi sekaligus mengurangi pendapatan dari Batu bara termal.

Sebanyak 15 persen dari pendapatan yang dibukukan pada kuartal pertama 2023, lanjutnya, berasal dari aktivitas penambangan Batu bara Metalurgi di Australia.

"Kami optimistis target pendapatan 25 persen dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir 2023 ini sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023," katanya melalui keterangan tertulis.
.
Menurut Ronald, capaian perusahaan juga didukung oleh angka volume overburden removal yang meningkat 9 persen dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) di kuartal I 2022 menjadi sebesar 134,4 juta bcm di kuartal I 2023.

Dari sisi operasional, produksi batu bara meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18 persen dari 18,3 juta ton metrik di Q1 2022 (YoY).

Pada kesempatan itu Ronald juga menyebutkan komitmen perusahaan untuk terus menerapkan operasional yang berkelanjutan di setiap aktivitas pertambangan.

Hingga kuartal I 2023, tambahnya, pihaknya telah mencatat sejumlah kemajuan yang signifikan dalam inisiatif ESG perusahaan, mencakup berbagai hal terutama dalam mengelola jejak karbon dan inisiatif berdampak sosial.

Komitmen untuk mengurangi jejak karbon dan berkontribusi dalam mencapai Net Zero 2050 dibuktikan melalui penggantian bahan bakar dengan kandungan biodiesel yang lebih tinggi dan berhasil mempertahankan intensitas karbon sebesar 0,0016 tonCO2e/ton di 2021 dan 2022 melalui operasionalnya di Indonesia.