Wina (ANTARA) - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para mitranya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Minggu (4/6) sepakat untuk menyesuaikan tingkat produksi keseluruhan mereka menjadi 40,46 juta barel per hari (bpd) pada 2024.

Aliansi produsen minyak itu mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis usai pertemuan tingkat menteri OPEC+ ke-35 di Wina sebelumnya pada hari yang sama.

Dalam pernyataan itu, OPEC+ menegaskan kembali upayanya untuk "mencapai dan mempertahankan pasar minyak yang stabil, serta memberikan panduan jangka panjang untuk pasar."

Pada Oktober tahun lalu, OPEC+ memangkas target produksinya untuk tahun 2023 (antara November 2022 hingga Desember 2023) menjadi 41,86 juta barel per hari. Kemudian pada April tahun ini, aliansi itu kembali mengumumkan pengurangan produksi sukarela lebih lanjut sebesar 1,66 juta barel per hari.

Keputusan terbaru OPEC+ itu dikeluarkan di tengah penurunan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir.

Pemangkasan produksi yang mengejutkan dari aliansi itu pada awal April lalu telah menaikkan harga minyak hingga ke level di atas 85 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.969) per barel, namun harga dengan cepat turun dan berada di kisaran di atas angka 70 dolar AS per barel dalam beberapa hari terakhir di bawah tekanan dari kekhawatiran berkepanjangan atas prospek ekonomi dan permintaan.

Pemandangan di slah satu stasiun pengisian bahan bakar milik Shell, sebuah perusahaan migas multinasional. Aliansi produsen minyak global mengeluarkan keputusan penyesuaian target produksi untuk tahun 2024. (Xinhua)

Menyusul keputusan OPEC+ pada Minggu tersebut, Kementerian Energi Arab Saudi mengumumkan pemangkasan produksi minyak lebih lanjut sebesar 1 juta barel per hari, yang akan dimulai pada Juli dan berlangsung selama satu bulan dengan kemungkinan diperpanjang, lapor Saudi Press Agency

Kementerian Energi Arab Saudi menyampaikan bahwa pengurangan produksi secara sukarela tersebut sejalan dengan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tingkat menteri OPEC+.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya selama berbulan-bulan menuding OPEC+ sengaja mengerek harga minyak dan memicu inflasi dengan memangkas produksinya, sementara OPEC+ bersikeras bahwa pemangkasan tersebut dilakukan guna menstabilkan pasar minyak di tengah melemahnya permintaan akibat prospek ekonomi global yang memburuk.

Negara-negara OPEC+ pada Minggu juga memutuskan akan mengadakan pertemuan tingkat menteri setiap enam bulan. Pertemuan berikutnya untuk para menteri perminyakan dan energi negara-negara anggota OPEC+ akan diselenggarakan pada 26 November mendatang.

Sejumlah orang berbincang di depan markas Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak di Wina, Austria. OPEC bersama mitra-mitranya telah sepakat untuk menyesuaikan total tingkat produksi mereka menjadi 40,46 juta barel per hari (bpd) pada 2024. (Xinhua)

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023