Kayu Agung, OKI (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menghadirkan program Perahu Desa atau Perawat Handal Untuk Desa guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menempatkan satu perawat di setiap desa di daerah itu.

"Inovasi ini bertujuan untuk mempercepat penanganan kesehatan di desa, dengan melibatkan peran perawat dan bidan setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan OKI Iwan Setiawan di Kayu Agung, Minggu.

Menurut dia, para perawat bersama bidan desa bertugas melaksanakan layanan kesehatan bersifat promotif, preventif, dan kuratif. Program itu guna meningkatkan derajat dan mendekatkan layanan kesehatan bagi warganya.

Baca juga: Sumsel bentuk badan pengawas rumah sakit tingkatkan layanan kesehatan

Iwan mengatakan inovasi itu sebagai wujud implementasi terintegrasinya layanan primer serta mendukung transformasi layanan rujukan jejaring dan bagian dari program kerja sama Dinkes OKI bersama AMSA (Asian Medical Students Association) Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

"Untuk mengakselerasi pelayanan kesehatan tersebut perlu adanya konsolidasi berkesinambungan antara pemda, tenaga kesehatan sebagai pemberi layanan, akademisi serta masyarakat," kata dia.

Program tersebut, kata Iwan, akan diperluas ke 32 puskesmas se-OKI, bahkan ditarget terselenggara di 327 desa.

Sementara itu, Bupati OKI Iskandar mengapresiasi gelaran bakti sosial serta peluncuran inovasi Perahu Desa.

Baca juga: Polindes menjadi penopang layanan kesehatan warga pedalaman Sumsel

"Saya mengapresiasi gagasan atau inovasi Perahu Desa sebagai bentuk pelayanan kesehatan dan pembinaan keluarga rawan dan berisiko untuk meningkatkan kemandirian keluarga serta pembinaan masyarakat di desa", katanya.

Iskandar optimistis program tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan serta menambah usia harapan hidup masyarakat OKI

"Harapannya dengan cara ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat OKI. Apalagi saat ini harapan hidup warga OKI juga naik dari sebelumnya 65 tahun sekarang menjadi 69 tahun," kata dia.
.
Iskandar berpesan kepada seluruh elemen masyarakat agar bahu membahu dalam penanganan permasalahan sosial di lingkungannya.

Baca juga: 18 Puskesmas di Kabupaten OKU Sumsel dilengkapi alkes USG

"Semua harus peka dan sensitif. Camat, kades, lurah, puskesmas, termasuk perawat dan bidan yang bertugas harus aktif melakukan deteksi dini ke masyarakat. Jangan menunggu ada laporan baru ditangani," ujar dia.

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023