Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), berjanji mengusut indikasi monopoli penjualan bajaj untuk memenuhi tuntutan pemilik dan pengemudi kendaraan beroda tiga tersebut.
Kamis pagi ini, puluhan anggota Solidaritas Pemilik dan Pengemudi Bajaj Jakarta berunjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, menuntut pengontrolan harga bajaj, pengaktifan kembali koperasi bajaj, penghapusan sistem lelang, dan pengaturan peremajaan bajaj.
"Ini adalah masalah di bajaj, tapi saya akan pelajari dulu," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta.
Dia akan menindaklanjuti permintaan pemilik dan pengemudi bajaj dengan mengunjungi koperasi bajaj di Kemanggisan, Jakarta Barat, dan menggelar rapat dengan pemangku kepentingan terkait.
Jokowi berharap bisa mendapat informasi lebih lengkap tentang indikasi monopoli penjualan bajaj yang ditengarai membuat harga bajaj terlalu mahal.
Menurut Solidaritas Pemilik dan Pengemudi Bajaj Jakarta, harga bajaj empat tak berbahan bakar gas sekitar Rp59 juta pada 2012.
"Ya saya baru lihat indikasi. Gimana enggak, yang jual hanya satu perusahaan," kata Jokowi.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga akan mempelajari usul pengemudi bajaj untuk mengelola usaha angkutan bajaj dalam wadah koperasi. "Saya rasa itu bagus," katanya.
(dny)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013