...kita harus bersiap-siap mempertahankan sikap dan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi ektremisme, terorisme, kekacauan dan kejahatanWashington (ANTARA News) - John Kerry dilantik di depan publik sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rabu, dan berjanji akan memajukan perdamaian, namun memperingatkan akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan dalam menghadapi "ekstremisme, terorisme, kekacauan dan kejahatan".
"Saya bangga terhadap jabatan ini karena saya ingin bekerja bagi perdamaian dan karena nilai-nilai dan ideologi bangsa kita benar-benar mewakili kemungkinan hidup terbaik di bumi," kata Kerry.
Namun, ia memperingatkan bahwa "meskipun saya lebih menginginkan jalan damai dalam menyelesaikan konflik, perjalanan yang telah saya alami juga mengajarkan kepada saya bahwa ketika semua upaya tersebut habis, kita harus bersiap-siap mempertahankan sikap dan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi ektremisme, terorisme, kekacauan dan kejahatan".
Kerry sebelumnya disumpah sebagai Menteri Luar Negeri dalam sebuah upacara kecil dan tertutup di Capitol Hill pada Jumat lalu, yaitu kurang dari dua jam setelah Hillary Clinton mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Pada Rabu, Wakil Presiden Joe Biden mengatur jalannya pengambilan sumpah bagi Kerry dalam sebuah upacara yang juga dihadiri oleh mantan menteri luar negeri Madeleine Albright dan beberapa senator, termasuk John McCain.
Kerry merupakan teman lama Biden ketika keduanya sama-sama masih berada di Senat AS.
Dalam kesempatan pengambilan sumpah itu, Biden memuji integritas Kerry dan mandatnya sebagai diplomat tertinggi Amerika.
Biden mengatakan satu-satunya yang ia sesalkan adalah bahwa Kerry tidak dilantik sebagai presiden tahun 2004, setelah ia kalah dari George W. Bush dalam pemilihan umum.
Sementara itu, Kerry dalam pidatonya tidak terlalu banyak menyentuh prioritas kebijakan politik luar negerinya secara spesifik, demikian laporan AFP.
"Ini bukan saatnya bagi Amerika untuk mundur. Ini saatnya bagi kita untuk terus memimpin," ujar Kerry.
Dunia, katanya mengingatkan, sedang menghadapi "teknologi yang tak tertandingi, pertumbuhan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam hal jumlah orang muda," serta "konflik antar kelompok yang tidak terkendali dan ekstrimisme agama."
Ia mendesak Amerika Serikat untuk "bergabung dengan negara-negara lain, menyatukan sumber-sumber daya kita, talenta kita, pemikiran kita, dan melakukan pengaturan ketika tidak ada aturan dan untuk memperbaiki, mencoba memperbaiki apa yang rusak."
(T008/C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013