Pekanbaru (ANTARA News) - PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) menyatakan dua dari tiga korban pipa bocor warga Desa Pematang Ibul, Kabupaten Bengkalis, Riau, Alfi (8) dan Adiyta (2), Rabu siang sudah pulih dan dipulangkan ke rumah masing-masing.

Pihak CPI dalam pesan elektroniknya yang dikirim Rabu malam juga menjelaskan pihak keluarga korban telah menerima keadaan yang menimpa anaknya.

"Anak kami mendapatkan pelayanan medis yang baik," kata Muhamad Ali, ayah dari Alfi yang juga Kepala Sekolah SD 016 Simpang Poros.

Sementara untuk korban lainnya, yakni Yanus (40), Rabu siang telah diperiksa oleh dokter spesialis mata Rumah Sakit Duri. Menurut hasil pemeriksaan dan observasi, mata Yanus normal dan diperbolehkan istirahat di rumah.

Tiva Permata selaku Manager Komunikasi Chevron Wilayah Riau menyatakan, musibah kebocoran itu terjadi pada 5 Februari 2013, mengakibatkan terjadinya tumpahan minyak mentah di depan kantor kepala desa Pematang Ibul di Jalan Raya Bangko - Dumai, Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir.

Dia mengatakan, CPI telah menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan terutama untuk mengatasi dampak kecelakaan tersebut.

Masyarakat sekitar juga membantu dalam melakukan langkah-langkah cepat antara lain membawa tujuh korban pipa bocor ke klinik terdekat di Bangko Camp Chevron dan merujuk tiga di antaranya ke RS CPI di Kota Duri.

Tim darurat CPI bersama aparat desa juga tengah menginventarisasi rumah penduduk, tanaman, dan harta benda lainnya yang terkena paparan minyak, dan data ini akan digunakan untuk proses lebih lanjut.

Untuk menghentikan tumpahan minyak dan memperbaiki pipa yang pecah, kata dia, tim darurat CPI sudah melakukan pemasangan penjepit (clamp) dan mengelas permanen pipa yang pecah.

"Kepastian penyebab kejadian dan volume minyak mentah yang tumpah masih dalam tahap penyelidikan," katanya.

Jarak dari lokasi pipa yang bocor ke rumah penduduk sekitar 9 sampai 10 meter. Menurut pejabat Chevron, hal ini membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar pipa minyak tersebut. (FZR/KWR)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013