Jakarta (ANTARA News) - Juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan lebih memilih untuk menjaga Gunung Merapi yang dinilainya jauh lebih gawat ketimbang menghadiri undang panitia anugerah Adipura 2006 yang dilaksanakan di Jakarta, Senin malam.
Ia mengirimkan surat langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar yang berisi permohonan maafnya karena tidak dapat hadir dalam acara tersebut.
"Saya mohon maaf karena harus mengemban tugas yang lebih berat. Merapi jauh lebih gawat," kata Mbah Maridjan dalam suratnya yang dibacakan oleh pembawa acara Ronny Waluya.
Dalam suratnya Mbah Maridjan juga meminta Menneg LH agar melarang alat-alat berat masuk dan merusak Gunung Merapi.
Acara malam anugerah Adipura antara lain memberikan penghargaan terhadap sejumlah kota dengan kategori kota terbersih, kota favorit dan kota terkotor.
Kota Bandung dan Bekasi dinyatakan sebagai kota Metropolitan terkotor sedangkan untuk kota besar status disandang oleh Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tangerang.
Dalam kesempatan itu Rachmat Witoelar menyatakan penghargaan Adipura dan penghargaan lingkungan lainnya diberikan untuk menumbuhkan kesadaran yang lebih kepada masyarakat dan pejabat di daerah dalam pengelolaan lingkungan.
"Lingkungan hidup merupakan masalah bagi semua orang yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan," katanya.
Sementara itu Bupati Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Alex Nurdin yang kabupatennya memperoleh Adipura untuk kedua kalinya mengatakan bahwa penghargaan tersebut diperoleh karena konsistensi pihaknya dalam menjaga kebersihan terutama dalam menangani masalah sampah.
Menurut dia, masalah sampah di kabupaten itu belum menjadi persoalan besar karena lahan di kawasan itu masih luas. Namun pada masa yang akan datang sampah akan diupayakan untuk dikelola secara ekonomis.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006