Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Senin sore turun kembali di posisi Rp11.000 per dolar AS, karena belum ada faktor kuat yang mendorong pasar, meski pada pagi hari sempat menguat akibat pembukaan pasar saham oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp11.005/11.055 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.950/11.005 atau melemah 55 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta mengatakan, pelaku pasar membeli dolar AS akibat membaiknya mata uang AS itu di pasar global, karena mereka optimis ekonomi AS akan tumbuh lebih baik.

Dolar AS menguat menjadi 91,99 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, naik dari 91,79 di New York pada Jumat lalu. Euro turun menjadi 1,3887 dari 1,3910 dan terhadap yen menjadi 127,69 dari 127,22.

Namun kenaikan dolar AS kemungkinan tidak berlanjut, karena pelaku pasar memperkirakan data tenaga kerja AS memburuk, katanya.

Rully Nova mengatakan, posisi rupiah pada angka tersebut dinilai cukup wajar, setelah bertahan dibawah angka Rp11.000 per dolar AS pada kisaran antara Rp10.900 sampai Rp10.950 per dolar AS.

"Kami memperkirakan rupiah akan berada pada posisi yang tidak jauh dari angka Rp11.000 per dolar AS," ujarnya.

Rupiah, lanjut dia pada hari berikutnya kemungkinan membaik, setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi 2008 pada Desember 2008 terjadi deflasi sebesar 0,04 persen sehingga inflasi year on year 2008 menjadi 11,06 persen.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009