Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso menilai, ancaman bahaya laten komunis kini belum populer lagi atau cenderung `redup`, namun begitu harus terus diwaspadai karena ada indikasi mereka sedang berkonsolidasi. "Saat ini bisa dikatakan, bahaya laten komunis belum menjadi tren," katanya, kepada ANTARA News di sela-sela Pembukaan Pekan Olahraga TNI Angkatan Darat (Porad) 2006 di Markas Divisi 1/Kostrad Cilodong, Jawa Barat, Senin. Ia mengatakan, TNI belum dapat memastikan apakah bibit-bibit kembalinya paham komunis sudah pada tahap mengancam keamanan ideologi negara. "Itu masih menjadi penilaian murni dari pihak kepolisian," ujarnya. Namun, tambah Djoko, dari indikasi yang ada bahaya laten komunis belum menjadi tren. TNI hanya memantau setiap kegiatan yang ada tetapi belum akan menentukan, apakah sudah pada tahap mengancam ideology bangsa atau tidak. Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo menyebutkan, saat ini DPR, partai politik (parpol), dan berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) telah disusupi sekitar 150 kader atau anak keturunan PKI. Padahal, menurut Agustadi, pada periode 1999-2004 diperkirakan baru sekitar 69 anak keturunan PKI yang masuk di lembaga-lembaga itu. Ketika dikonfirmasi pada kesempatan yang sama, Agustadi mengatakan, pihaknya sama sekali tidak melarang kader dan anak keturunan PKI menjadi anggota parlemen atau berkiprah di organisasi kemasyarakatan yang lain. "Saya tidak melarang, hanya saja saya boleh dong mengingatkan kembali tentang bahaya laten komunis terlebih lagi ada indikasi bangkitnya paham itu," ujarnya. Agustadi mengatakan, sejak beberapa waktu lalu ada beberapa kegiatan yang mengindikasikan kembalinya paham komunis seperti ditemukannya kaos bergambar "palu arit" di sebuah sekolah menengah umum di Menteng (Jakarta Pusat) dan aksi vandalisme bergambar logo serupa di sebuah jalan di Bogor (Jawa Barat). "Melihat indikasi itu, wajar jika saya mengingatkan kembali agar masyarakat waspada, dan kepada jajaran Kodam Jaya untuk terus melakukan pembinaan internal mengantisipasi bangkitnya kembali bahaya laten komunis," ujarnya. Tentang daerah mana yang rawan bangkitnya bahaya laten komunis, selain Jakarta dan sekitarnya, Agustadi mengemukakan, belum ada selain dua daerah itu yakni Jakarta dan Jawa Barat.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006