Saya bawa riyal, tapi kebanyakan untuk membayar belanjaan pakainya rupiah. Enak juga di sini belanjanya pakai Bahasa Indonesia dan bisa nawar

Madinah (ANTARA) - Banyak jamaah calon haji Indonesia berbelanja di sejumlah toko oleh-oleh di sekitaran Masjid Nabawi, Madinah, sebelum mereka berangkat ke Mekkah.

Mereka belanja beragam oleh-oleh mulai dari gelang, jam tangan, hena, sajadah, gantungan kunci, pakaian, minyak wangi, perhiasan emas, dan lain-lain.

"Saya punya delapan cucu, jadi ini saya beli delapan cincin," kata seorang calon haji Indonesia sembari merogoh Rp10 juta untuk membayar barang belanjaannya di Madinah, Sabtu.

Hal serupa disampaikan Aminah, calon haji asal Indramayu yang mendatangi sejumlah toko di Madinah untuk membandingkan dan mendapatkan harga yang cocok.

"Saya sudah lihat-lihat dari kemarin, kalau dapat harga bagus saya catat dulu, besoknya baru saya beli," kata Aminah yang mengaku mendapat titipan oleh-oleh dari saudara dan temannya.

Baca juga: Harga oleh-oleh haji lebih murah di Madinah

Untuk keluarga dan temannya di Indramayu, dia membeli baju, sajadah, dupa, lipstik, dan lainnya. Semua barang belanjaan tersebut kebanyakan ia bayar dengan uang rupiah.

"Saya bawa riyal, tapi kebanyakan untuk membayar belanjaan pakainya rupiah. Enak juga di sini belanjanya pakai Bahasa Indonesia dan bisa nawar," kata Aminah.

Pemilik toko oleh-oleh Ali Murah, Ali Mohammad Syarif mengatakan setiap musim haji tokonya selalu dipenuhi pembeli dari Indonesia.

Bahkan untuk menarik minat pembeli, ia memberlakukan sistem diskon bagi jamaah haji yang datang pertama kali ke toko tersebut dengan diskon 20 persen dan pada kunjungan berikutnya akan diberi diskon hingga 50 persen.

"Sehari saya bisa dapat Rp300 juta sampai Rp400 juta bersih. Orang Indonesia biasanya belanja pakai rupiah, orang yang belanja pakai riyal di toko saya dari jamaah negara lain," kata Ali.

Baca juga: Jamaah haji diimbau waspadai cuaca panas di Madinah
Baca juga: Petugas siapkan lima posko untuk layani jamaah miqat di Bir Ali

Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023