Aksi unjuk rasa ini juga sebagai bentuk perayaan HUT FSPMI ke-14Jakarta (ANTARA News) - Ribuan buruh dari organisasi buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jabodetabek kembali melakukan aksi unjuk rasa menuntut penerapan jaminan sosial dan menolak upah murah di Bundaran Hotel Indonesia, Rabu.
"Aksi unjuk rasa ini juga sebagai bentuk perayaan HUT FSPMI ke-14," ujar Presiden FSPMI Said Iqbal.
Aksi ini, kata Said, juga dilakukan serentak di Bandung, Surabaya, Batam, Medan, dan Aceh. Ia memperkirakan aksi unjuk rasa kali ini diikuti kurang lebih 35.000 buruh di Jabodetabek.
FSPMI mendesak pemerintah untuk mengeluarkan RPP dan Perpres tentang jaminan kesehatan dan penerima bantuan iuran. "Seharusnya aturan tersebut sudah dikeluarkan paling lambat 1 November 2012," kata dia.
Selain itu, tambahnya, penangguhan upah minimum di beberapa provinsi diindikasikan tidak sesuai dengan Keputusan Menakertrans 231/2003.
"Pemerintah juga bertindak represif dengan mengeluarkan Inpres 2/2013 tentang gangguan keamanan nasional dan UU Ormas yang membatasi kebebasan berekspresi dan membuat demokrasi menjadi mundur," jelas Said.
Buruh juga menuntut penerapan jaminan kesehatan seluruh rakyat mulai 1 Januari 2014 bukan 1 Januari 2019. Kemudian jaminan pensiun 1 Juli 2015 dan upah layak KHL minimal 84 item dan menolak penangguhan UMP/UMK.
Aksi buruh tersebut membuat kemacetan dari arah Jalan Sudirman menuju MH Thamrin. Bahkan bus Transjakarta pun tidak bisa bergerak. Selain melakukan aksi di Bundaran HI, buruh juga berunjuk rasa di Balaikota, Istana Merdeka dan DPR.
(ANT)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013