Jakarta (ANTARA) - Aktris Masayu Anastasia memerankan karakter sebagai sinden bernama Handini dalam film horor "Paku Tanah Jawa" produksi Loop Entertaiment dari Indonesia dan Armani Entertaiment dari Malaysia.
Bagi Masayu, proyek film horor ini menjadi tantangan baru mengingat dirinya harus belajar menari, menjalankan sejumlah ritual, hingga membiasakan diri berinteraksi dengan ular.
"Sebenarnya ini tantangan yang sangat baru, ya, buat aku karena berperan sebagai sinden," kata Masayu saat jumpa media di Jakarta, Jumat.
Film "Paku Tanah Jawa" dijadwalkan mulai syuting pada Minggu (4/6). Pada Sabtu (3/6), saat tim produksi dan pemain tiba di lokasi syuting di Yogyakarta, Masayu mengatakan dirinya akan belajar untuk menjadi seorang sinden dengan didampingi sinden asli dari daerah tersebut.
Sebelumnya, menurut Masayu, dirinya sudah bertemu dengan sinden asli melalui panggilan video untuk membicarakan gambaran mengenai syarat dan ritual yang harus ditempuh. Hal-hal lain yang lebih mendetail, tambah dia, akan dibicarakan dan dipelajari secara langsung di lokasi syuting.
"Karena kita baru start syuting Insya Allah tanggal 4 Juni, jadi besok aku seharian full (latihan). Itu benar-benar belajar sinden dan menari. Dan nanti dikasih tahu ada ritual-ritual yang harus dilakukan. Dan yang pasti ketika pas take (syuting) itu ada penjagaan (dijaga oleh sinden asli)," kata Masayu.
Baca juga: Film horor "Paku Tanah Jawa" mulai produksi pada 4 Juni
Sejauh ini, Masayu telah menyiapkan mental dan fisik untuk menjalani syuting di Yogyakarta, terutama menyiapkan mental untuk menghilangkan ketakutan terhadap sosok sinden yang kerap identik dengan hal-hal mistis.
Tak hanya dituntut bisa menari, dia juga dituntut untuk dapat membiasakan diri berinteraksi dengan ular. Dalam sejumlah adegan, karakter Handini akan ditampilkan sebagai sosok yang dekat dengan ular.
"(Sebenarnya) mungkin lebih kayak geli, ya, (pegang ular). Geli karena kulitnya itu. Cuma, ya, itu balik lagi. Itu namanya aku ingin totalitas, gimana caranya aku untuk melawan ketakutan aku sendiri," ujar dia.
Film "Paku Tanah Jawa" mengangkat mitos yang berkembang di sekitar Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Sutradara Bambang Drias mengatakan pihaknya juga berusaha untuk mengembangkan cerita dengan melibatkan motif perselingkuhan yang terjadi di antara para karakter.
Selain Masayu, film ini turut menampilkan aktris Wanda Hamidah yang berperan sebagai ibu Dayu, seorang istri tokoh terpandang di desa. Suami Dayu tergoda untuk mendekati sang sinden. Akibat hal ini, kata Wanda, karakternya berubah menjadi antagonis dari yang sebelumnya protagonis.
"Nggak cuma kecemburuan saja karena tentunya sinden itu jauh lebih muda dan jauh lebih cantik dari ibu Dayu, tapi juga karena ada perebutan harta di situ. Bu Dayu khawatir suaminya itu dikuras hartanya oleh sinden tersebut," ujar dia.
"Dan itu yang menjadi kekhawatiran utama si Dayu ini sehingga dia menjadi dendam dan benci sekali," kata Wanda.
"Paku Tanah Jawa" menghadirkan bintang pemeran lainnya termasuk Gisellma Firmansyah, Badriyah Afif, Ismi Melinda, Wafda Saifan, dan seterusnya. Tak hanya itu, film ini juga menghadirkan artis Malaysia termasuk Muhammad Hairi Amin atau dikenal dengan nama panggung MK K-Clique.
Baca juga: Kisah teror arwah jahat dalam boneka di film "Spirit Doll"
Baca juga: "Kutukan 9 Setan" akan jadi film horor perdana Joshua Suherman
Baca juga: Serial "Jurnal Risa" mulai tayang di Disney+ Hotstar pada 27 Mei
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023