Gassing Nganre difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai dari ibu hamil dan bayi dibawah dua tahunMakassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa kini melahirkan inovasi "Gassing Nganre" atau Gerakan Atasi Stunting dengan Telur dan Sayur Kelor sebagai upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Inovasi Gassing Nganre ini merupakan sebuah inisiatif Pemerintah Kabupaten Gowa dalam usaha percepatan penurunan stunting yang artinya gerakan mengonsumsi telur dan daun kelor setiap hari bagi ibu hamil dan baduta (bayi dua tahun), yang dipelopori oleh partisipasi mandiri masyarakat lokal," ucap Sekretaris Daerah Gowa Kamsina dalam keterangannya di Makassar, Kamis.
Gassing Nganre difokuskan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai dari ibu hamil dan bayi dibawah dua tahun. Hal itu dilakukan untuk mencegah dan menangani prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Gowa.
"Jadi kita membentuk Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan itu sudah dilaksanakan di 167 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa menggunakan bahan-bahan lokal yang ada di wilayah itu, lalu dimasak dan diantarkan kepada keluarga yang berisiko stunting terutama bagi yang tidak mampu," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Gowa Sofyan Daud menyebutkan dengan adanya intervensi yang dilakukan Pemkab Gowa melalui inovasi "Gassing Nganre" dan turun langsung ke lapangan, maka terjadi perubahan yang cukup baik khususnya terkait lingkar lengan dan tinggi badan pada sasaran.
"Dua bulan pertama kita sudah intervensi dan Alhamdulillah menunjukkan hasil menggembirakan. Mulai lingkar lengan, kemudian yang berat badannya kurang itu sudah mulai naik, tinggi badannya atau panjang badannya juga bertambah, itu yang cukup menggembirakan," urai Sofyan selaku Sekretaris Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Gowa.
Berdasarkan data-data yang ada, kata Sofyan, jika sasaran diintervensi secara tepat melalui makanan yang berprotein tinggi maka dipastikan akan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Oleh karena itu, Ia berharap pentingnya kolaborasi seluruh pihak khususnya SKPD terkait dan tokoh-tokoh kalangan swasta, perguruan tinggi hingga media massa dianggap ikut berperan dalam percepatan penurunan stunting di Gowa sesuai dengan perannya masing-masing.
Baca juga: Puskesmas Gowa hadirkan inovasi es krim daun kelor guna cegah stunting
Baca juga: Prevalensi stunting di Gowa berada di angka 33 persen
Baca juga: Komisi IX DPR perjuangkan penambahan DAK Gowa untuk tangani stunting
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023