Saat ini pengamat dan orang-orang dibuat bingung karena beranggapan partai Islam kian mengecil dikalahkan dengan partai nasionalis. Kalau Golkar ketuanya saya dan Akbar Tandjung apa bedanya? Kalau Demokrat ketuanya Anas apa bedanya dengan PAN?"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Etik Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Jusuf Kalla tidak sependapat dengan yang menganggap partai Islam saat ini kian mengecil.
"Saat ini pengamat dan orang-orang dibuat bingung karena beranggapan partai Islam kian mengecil dikalahkan dengan partai nasionalis. Kalau Golkar ketuanya saya dan Akbar Tandjung apa bedanya? Kalau Demokrat ketuanya Anas apa bedanya dengan PAN?" katanya dalam pelantikan Kahmi di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa malam.
Jusuf menilai semua partai sudah sangat islami, semua partai juga sudah sangat nasionalis.
Dia juga mengatakan setiap kabinet sebanyak 30 persen anggota parlemen merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Yang paling hebat lagi kadangkala semua penegak hukum adalah anggota HMI dari jaksa, hakim, pengacara, hingga terdakwanya pun anggota HMI," katanya.
Dia mengimbau masyarakat harus berdoa dan bertobat untuk senantiasa berbuat baik.
"Jadi kita harus berdoa, agar teman-teman itu diberikan kekuatan untuk berbuat baik," katanya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk jangan mengacu kepada masa depan tapi fokus dahulu pada masa sekarang.
"Semua peranan itu hari ini, sekarang bukan yang akan datang," katanya.
Namun, Koordinator Presidium Kahmi Mahfud MD menilai masa depan ditentukan dari masa sekarang.
"Tidak mungkin menang pada masa depan jika masa sekarangnya kalah," katanya.
Berdasarkan hasil survei SMRC, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah partai berasas Islam yang mendapat suara terbanyak bila pemilu digelar hari ini. Angkanya adalah 5,6 persen. Menyusul kemudian PPP mendapatkan 4,1 persen.
Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meski belum terkena dugaan suap impor daging sapi saat survei digelar pun juga trennya menurun drastis. Dari perolehan suara 7,89 persen pada Pemilu 2009, survei SMRC hanya mendapatkan dukungan 2,7 persen untuk PKS. Partai Amanat Nasional (PAN), juga tak mendapatkan dukungan yakni hanya 1,5 persen dari 1.220 responden.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga pernah melansir bahwa berdasarkan hasil survei, partai Islam mulai tergerus. Partai Islam seperti PKB di posisi ketiga dengan dukungan suara 10,6 persen, PPP di posisi keempat dengan dukungan suara 8,1 persen, disusul partai nasionalis Demokrat dengan dukungan suara 7,5 persen.
Pada Pemilu 2009, partai Islam pun masih menempati posisi lima besar yang tercermin dari perolehan suara yang didapat PKS sebesar 7,9 persen. Posisi PKS berada di posisi keempat, disusul dengan PAN yang mendapat perolehan suara 6.0 persen.
(J010/A013)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013