Dengan naiknya elektabilitas Partai Golkar, kami bisa dongkrak elektabilitas capres karena akan naik elektabilitas capres bila partainya juga naik. Kami yakin bisa berdampak pada capres kami,"Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar meyakini naiknya elektabilitas partai akan berpengaruh pada calon presiden (Capres) pada Pemilu 2014.
"Dengan naiknya elektabilitas Partai Golkar, kami bisa dongkrak elektabilitas capres karena akan naik elektabilitas capres bila partainya juga naik. Kami yakin bisa berdampak pada capres kami," kata Akbar usai Seminar Kebangsaan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI) yang bertajuk "Memerdekakan Masa Depan Indonesia" di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa.
Akbar menambahkan naiknya elektabilitas partai hingga meraih posisi pertama juga memudahkan pencapaian kemenangan target Pemilu 2014 hingga 30 persen.
"Kami bersyukur pada posisi pertama tapi kami harus meneruskan kerja keras untuk mencapai target 30 persen. Nanti itu akan diamanatkan pada Musyawarah Nasional (Munas). Sukses itu kami harus yakini dengan baik," ucapnya.
Namun, dia menilai naiknya elektabilitas partai bukan hanya karena Ketua Umum Aburizal Bakrie, tetapi kerja semua kader.
"Itu merupakan kerja kami, jajaran partai, tidak hanya Ical (Aburizal). Kinerja DPP dan Dewan Pertimbangan itu juga yang membuat prestasi kami tinggi," tukasnya.
Terkait, elektabilitas Partai Demokrat yang turun hingga 8,3 persen.
"Wajar Presiden Yudhoyono prihatin karena dia pendiri partai dan memiliki moto tinggi," ujarnya.
Akbar mengimbau hal tersebut dijadikan introspeksi bagi partai untuk memperbaiki urusan internalnya.
Kesempatan di Tanah Suci digunakan untuk merenung dan kontemplasi dan doa barangkali mencari solusi terbaik untuk Partai Demokrat.
Dia juga menilai Partai Demokrat tengah berjuang untuk kemajuan demokrasi di Indonesia.
"Tidak hanya karena dia dewan pembina, dan pemilik partai. Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat hampir 30 persen sekarang jadi delapan persen, dia pasti prihatin dan berpikir," katanya.
Akbar menyarankan perlu ada langkah-langkah agar elektabilitas Partai Demokrat naik.
"Tidak juga menunggangi tugas beliau sebagai Presiden, karena melebih kepentingan partai. Kalau lebih pada anggota, saya yakin Presiden Yudhoyono menetapkan kepentingan nasional sebagai yang utama," tuturnya.
Berdasarkan hasil survei Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2012 menempatkan Golkar di urutan teratas saat ini dengan persentase 21,3 persen, disusul PDIP 18,2 persen, di posisi ketiga Demokrat dengan 8,3 persen, Gerindra 7,2 persen, dan PKB 5,6 persen.
(J010/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013