"Sudah rahasia umum, pasar taruhan Piala Dunia 2006 cukup ramai. Ada sebagian investor saham yang mengalihkan dananya ke sana di saat saham-saham di pasar modal melemah," kata pialang.

Jakarta (ANTARA News) - Transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin, berlangsung sepi dengan transaksi hanya mencapai Rp1 triliun per hari akibat terpengaruh melemahnya bursa regional dan demam Piala Dunia 2006 bagi para investor sahamnya. Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ ditutup turun 1,643 poin atau 0,13 persen menjadi 1.273,110, dengan volume transaksi 678,54 juta saham senilai Rp971,20 miliar. Menurut pialang Millenium Danatama Sekuritas Ahamad Riyadi, di Jakarta, Senin, sepinya transaksi di pasar modal Jakarta utamanya karena terpengaruh melemahnya bursa regional dan pelaku pasar yang masih bersikap "wait and see" terhadap kebijakan Bank Indonesia yang belum bisa diprediksi menyusul tidak adanya penurunan suku bunga moneter BI (BI Rate) beberapa waktu lalu. "Dengan tidak jadinya penurunan `BI rate` para pelaku pasar ini masih bingung mengantisipasi arah kebijakan BI. Akibatnya pelaku pasar modal juga masih belum berani mengambil posisi beli lagi," katanya. Selain itu faktor yang cukup berpengaruh terhadap sepinya lantai perdagangan saham, menurut Riyadi, beralihnya sebagian para investor saham ke pasar taruhan Piala Dunia 2006. "Sudah rahasia umum, pasar taruhan Piala Dunia 2006 cukup ramai. Ada sebagian investor saham yang mengalihkan dananya ke sana di saat saham-saham di pasar modal melemah," katanya. Di pasar taruhan, lanjutnya, mereka diuntungkan bisa bertransaksi langsung dapat kas atau T+0, sementara di pasar modal keuntungan barus direalisasikan tiga hari kemudian atau T+3. Bursa regional yang melemah dan cukup memepengaruhi pasar Jakarta di awal pekan ini yaitu Bursa Hongkong yang mencatat indeks Hang Seng turun 7,25 poin menjadi 15.621,44, dan bursa Taiwan yang mencatat indeks saham gabungannya turun 1,73 poin menjadi6.442,90. Namun demikian tekanan terhadap BEJ menjadi terbatas karena adanya dukungan penguatan kembali saham pertambangan, seperti saham Bukit Asam naik Rp200 menjadi 3.325, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik Rp250 menjadi Rp10.550, Inco naik Rp550 menjadi Rp16.850, dan saham Antam ditutup bertahan Rp3.825, meski sempat pada posisi tertinggi harian Rp8.900. Sementara itu saham yang menjadi pendorong penurunan indeks BEJ ini terutama saham unggulan Telkom yang turun Rp100 menjadi Rp6.950, saham Indosat turun Rp25 menjadi Rp4.235, Astra Internasional turun Rp200 menjadi Rp9.150 saham Bank Mandiri turun Rp30 menjadi Rp1.590, dan Bank BCA turun Rp75 menjadi Rp3.900.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006