Bambu dapat menjadi solusi untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di IndonesiaJakarta (ANTARA) - Yayasan KEHATI mengupayakan rehabilitasi hutan dan lahan kritis melalui restorasi penanaman bambu di Desa Rana Kolong, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Bambu dapat menjadi solusi untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Indonesia," kata Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Rony mengatakan program ini akan dimulai pada Juni yang diawali dengan pelatihan pembibitan paralel dengan puncak penanaman tahun ini, yang akan dilakukan pada musim hujan sekitar September sampai Desember.
Dia mengatakan bambu dapat menjadi tanaman rehabilitasi yang dapat mengembalikan fungsi lahan sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro, dan penyerap karbon.
Baca juga: Yayasan Kehati melakukan sensus biodiversitas di taman Jakarta
"Kabupaten Manggarai Timur didominasi oleh kawasan lahan kering dengan luas lahan kritis mencapai 6.509,25 hektare (7,23 persen) membuat wilayah tersebut memerlukan program konservasi untuk menambah luasan vegetasi hutan," ujarnya.
Dia menyebutkan berbekal Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm), pihaknya akan melakukan penanaman bambu di wilayah tersebut seluas 44 hektare.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan optimalisasi penutupan lahan melalui penanaman keras multi manfaat lain seperti kopi dan cengkeh di kawasan hutan kemasyarakatan.
Selain untuk pengayaan ekosistem hutan, pola agroforestri yang akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
"Bambu akan ditanam sebagai pembatas di blok pemanfaatan dan blok lindung. Jenis bambu yang akan ditanam antara lain bambu betung, bambu tali, dan bambu aur," jelasnya.
Baca juga: Hulu Sungai Selatan "surga" tanaman bambu
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023