Pelatih tidak membantu sedikitpun! Saya, berada di lapangan, oleh karenanya tak mungkin melakukan dua pekerjaan sekaligus (melatih dan bermain). Saya berusaha sebaik-baiknya, namun sungguh ia tidak membantu kami sedikitpun,"
Nelspruit, Afrika Selatan (ANTARA News) - Kedamaian yang rapuh antara pelatih Togo Didier Six dan pemain bintangnya Emmanuel Adebayor kembali hancur seusai kekalahan mereka di perempatfinal Piala Afrika dari Burkina Faso.

Adebayor tanpa tanggung-tanggung menyebut bahwa pelatihnya Six minim pengalaman dalam mengelola sebuah tim, seusai kekalahan 0-1 di perpanjangan waktu tersebut.

"Pelatih tidak membantu sedikitpun! Saya, berada di lapangan, oleh karenanya tak mungkin melakukan dua pekerjaan sekaligus (melatih dan bermain). Saya berusaha sebaik-baiknya, namun sungguh ia tidak membantu kami sedikitpun," kata penyerang Tottenham tersebut kepada stasiun radio Prancis RFI.

Sentimen Adebayor juga didukung oleh penjaga gawang Kossi Agassa yang menyampaikan kritiknya terhadap taktik Six. "Tentunya bukan kewenangan para pemain di lapangan untuk melakukan perubahan," kata dia.

Six, saat dihubungi AFP, mengatakan dirinya ingin mendinginkan kepala sebelum menanggapi performa Togo di Piala Afrika sekaligus reaksi Adebayor dan Agassa.

"Saya membawa mereka (tim nasional Togo) ke tempat yang tidak pernah mereka jejaki," kata Six mengacu pada penampilan perdana Togo di perempatfinal Piala Afrika.

Persiapan Togo menghadapi Piala Afrika 2013 didominasi ketidakpastian keikutsertaan Adebayor menyusul banyaknya kemelut yang terjadi antara dia dan federasi sepakbola Togo terkait keamanan, manajemen dan bonus.

"Apabila tim Togo terorganisasi dengan baik, saya akan selalu ada untuk mereka. Ya saya kerap mendengar komentar `ia datang, ia tidak datang`, namun itu semua karena banyaknya masalah yang menumpuk," kata Adebayor kepada RFI.

"Apabila permasalahan itu bisa diselesaikan, saya akan selalu siap hadir. Anda tentunya sudah melihat bagaimana saya memberikan yang terbaik. Saya berbicara di ruang ganti, saya menjadi pemimpin, saya lah kapten tim," kata dia menambahkan.

Adebayor, hanya mencetak satu gol dalam turnamen kali ini, menambahkan bahwa dirinya bukan hanya merasa kecewa, namun juga dipermalukan dan jijik.

"Kami datang kemari dengan tujuan menjuarai Piala Afrika, melangkah ke final, dan sayangnya kami disingkirkan oleh Burkina Faso. Kekecawaan ini sangat besar," ujar dia.

Terlepas dari serangannya kepada Six, ia mengatakan bahwa ini bukan saat yang tepat untuk mencari kambing hitam.

"Hal yang terpenting saat ini adalah kembali ke rumah dengan tenang dan kita tunggu apa yang setiap orang katakan soal ini," kata Adebayor.

"Karir internasionalku tidak berhenti di sini. Saya telah berada di perempatfinal Piala Afrika, sekarang justru berpikir untuk melaju ke semifinal lalu final dan menjadi juara," ujar dia menambahkan.

Namun, lanjut Adebayor, semua orang tahu bahwa manajemen yang ada sekarang tidak mencukupi untuk mencapai tujuan tersebut.

"Dengan penampilan kami di Piala Afrika kali ini, negara, Presiden dan para pendukung dapat memahami sejauh mana kemampuan kami. Sekarang terserah mereka mau menginvetasikan apa supaya kami bisa melakukan pengelolaan yang lebih baik," kata Adebayor.

Langkah Togo di Piala Afrika terhenti saat Jonathan Pitroipa memecah kebuntuan di menit 105 untuk memastikan tiket Burkina Faso ke semifinal dan akan menghadapi Ghana di Nelspruit pada Rabu (6/2).

(G006/A008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013