Mereka ingin melihat langsung perkembangan pembangunan yang terjadi di Aceh pascaperjanjian damai dan rehabilitasi serta rekontruksi daerah-daerah yang hancur akibat gempa dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004."
Banda Aceh (ANTARA News) - Empat duta besar (Dubes) Negara-negara Skandinavia berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung perkembangan sosial, ekonomi, politik Aceh pasca MoU Helsinky dan rehabilitasi serta rekontruksi di provinsi tersebut.
"Mereka ingin melihat langsung perkembangan pembangunan yang terjadi di Aceh pascaperjanjian damai dan rehabilitasi serta rekontruksi daerah-daerah yang hancur akibat gempa dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004," kata Kabag Humas Setda Aceh Usamah El-Madny di Banda Aceh, Senin.
Keempat Dubes Negara-negara Skandinavia yang bertemu langsung dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di pendopo gubernur itu adalah Kai Sauer dari Finlandia, Martin Bille Hermann dari Denmark, Ewa Paloko dari Swedia dan Stig Traavik dari Norwegia.
Pertemuan dengan empat dubes negara-negara Skandinavia itu juga dihadiri pemangku Wali Nanggroe Malik Mahmud, Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin dan Anggota DPRA.
Usamah mengatakan keempat dubes dari negara Skandinavia itu mengaku negara tersebut memiliki hubungan erat dengan Aceh karena negara tersebut merupakan salah satu fasilitator dalam proses perdamaian di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Perdamaian di Aceh terjalin pascaperjanjian damai antara Pemerintah Pusat dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinky, Finlandia, 15 Agustus 2005. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri konflik yang berkecamuk puluhan tahun di daerah tersebut.
Dalam pertemuan dengan empat duta besar itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga berharap kerja sama yang telah terbangun tersebut dapat berlanjut dan ditingkatkan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. (IFL)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013