...titik rawan bencana di sepanjang jalur tersebut, seperti di wilayah Cugenang, Cipendawa, Cipanas dan Puncak."Cianjur (ANTARA News) - Jalur Cianjur-Puncak, Senin sore macet total akibat banjir di kawasan tersebut yang disertai longsor kecil di Jalur Cipendawa-Cipanas, sehingga arus lalulintas sempat terhenti hingga 2 jam.
Informasi yang dihimpun Antara, antrean kendaraan sepanjang 7 kilometer dari arah Cianjur, menuju Cipanas dan sebaliknya, tidak berjalan sama sekali karena tertahan di beberapa titik banjir dan longsor.
Hal tersebut, dibenarkan Agus Suge (30) salah seorang penguna jalan. Banjir menggenangi jalan dengan disertai material batu berukuran besar menjadikan laju kendaraan terhenti.
Bahkan dia mengaku telah terjebak selama satu jam dari arah Cianjur menuju Cipanas, yang biasa hanya ditempuh dalam waktu 25 menit.
"Banjir akibat hujan deras sudah terjadi sejak siang ketika saya berencana ke Cipanas, untuk urusan bisnis. Namun hingga saat ini, saya masih tertahan di wilayah Cugenang. Sudah hampir satu jam saya terjebak, kendaraan sama sekali tidak bergerak," katanya.
Hingga sore menjelang, aparat kepolisian dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, terus berupaya untuk menyingkirkan material yang terbawa air bah ke landasan jalan dan menyingkirkan material longsor di Jalan Raya Cipendawa.
"Kami terus berkordinasi dengan pihak terkait, agar arus lalintas dapat berjalan normal. Hingga saat ini, sejumlah ruas jalan tergenang banjir. Untuk Jalur Cipendawa, sudah dapat dilalui," kata Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Sadewo.
Pihaknya mengimbau penguna jalan untuk ekstra hati-hati dan waspada, saat melintas di Jalur Cianjur hingga Puncak, terutama ketika hujan turun deras.
Pasalnya ungkap dia, bencana alam seperti banjir dan longsor, dapat terjadi tanpa bisa diduga. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya meminta penguna jalan selalu waspada.
"Terutama di titik rawan bencana di sepanjang jalur tersebut, seperti di wilayah Cugenang, Cipendawa, Cipanas dan Puncak," tandasnya. (FKR/Z003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013