Munadhil mengatakan hal tersebut berdasarkan hasil riset terhadap 366 responden gen Z yakni 83,9 persen di antaranya mengaku masih percaya dengan media massa.
“Riset ini menyebutkan dari 366 responden gen Z yang ditanya, sebanyak 83,9 persen di antaranya masih percaya dengan media massa,” katanya dalam Seminar Jurnalis Mengajar dengan tajuk Menjadi Jurnalis Video Hebat Dalam 120 Menit di Jakarta, Rabu.
Secara rinci, mayoritas media yang paling dipercaya adalah konten dari televisi sebesar 32 persen, media sosial sebanyak 30,6 persen dan media online yang bukan media sosial sebesar 27,9 persen.
Baca juga: KPU Pasaman Barat rangkul gen Z gaet pemilih pemula
Baca juga: Gen Z lebih suka tampil apa adanya saat kencan
Alasan utama orang-orang mempercayai berita di media antara lain 47,3 persen menyatakan karena sumber data informasi tersebut dari pihak berwenang, 23,2 persen karena berita berisi informasi lengkap tentang peristiwa, serta 21,6 persen dipengaruhi kanal medianya seperti TV, radio, koran, online dan media sosial.
Selain itu, secara jenis berita ternyata konten entertainment masih paling banyak diminati yaitu sebesar 37,4 persen, berita lokal 18 persen, olahraga 11,5 persen dan politik sebesar 9,8 persen.
“Jadi kalau media ingin menyasar milenial harusnya bisa masuk ke segmen konten entertainment,” katanya.
Konten Kreator Video Tole Sutrisno menuturkan besarnya potensi media digital saat ini membuka peluang untuk bisnis media termasuk di antaranya adalah konten kreator karena menawarkan peluang pendapatan materi yang menjanjikan, khususnya untuk generasi milenial.
“Setelah channel yang dikelola berkembang, ternyata cukup memberikan hasil,” kata Tole.
Dia menambahkan, ilmu konten kreator hampir mirip dengan ilmu jurnalistik, namun kecenderungan saat ini justru konten kreator selalu identik dengan aktivitas digital.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Umum Akurat.co Rizal Maulana menjelaskan aktivitas jurnalis saat ini banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi sehingga media perlu adaptif di tengah era disrupsi.
Menurutnya, kini dunia jurnalistik sedang mengalami guncangan khususnya pada media-media dengan platform tertentu seperti media cetak hingga terpaksa menutup bisnisnya karena tidak bisa bertahan di era digital.
“Perkembangan teknologi digital menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif, kini semakin meningkat dan cukup tahan banting. Kapitalisasi dan monetisasinya luar biasa. Apalagi saat ini banyak konten yang bisa dihasilkan,” kata Rizal.*
Baca juga: Hal yang penting diketahui gen Z sebelum memasuki dunia kerja
Baca juga: IFG Progress: Gen Z miliki persepsi positif terhadap industri asuransi
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023