Alhamdulillah kita juga banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Libya. Libya juga memiliki pengaruh yang besar bagi IndonesiaJakarta (ANTARA) -
Kementerian Agama kembali menjajaki kerja sama dengan Libya di bidang pendidikan, yang disampaikan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat menerima kunjungan Duta Besar Libya untuk Indonesia, Zakarya MM El Maghrabi.
“Alhamdulillah kita juga banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Libya. Libya juga memiliki pengaruh yang besar bagi Indonesia,” kata Wamenag dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
“Alhamdulillah kita juga banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Libya. Libya juga memiliki pengaruh yang besar bagi Indonesia,” kata Wamenag dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Wamenag mengatakan Indonesia-Libya adalah sesama negara Muslim. Hubungan kedua negara selama ini berjalan dengan baik dan lancar serta saling menguatkan. Hubungan baik ini akan terus ditingkatkan.
Zainut akan melaporkan dan berdiskusi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait kerja sama kedua negara. Kemenag ingin semua siswa mendapat perlindungan dari negara.
“Kami juga berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan. Dan kami juga membuka pintu bagi masyarakat Libya yang ingin belajar di Indonesia,” ujar Zainut.Libya yang ingin belajar ke Indonesia," kata Zainut Tauhid Sa'adi.
Sementara itu, Duta Besar Libya untuk Indonesia, Zakarya MM El Maghrabi, menyampaikan hubungan kerja sama antara Libya dan Indonesia sudah berlangsung lama, terutama di bidang pendidikan dan dakwah.
“Secara keseluruhan hubungan kerjasama berjalan dengan baik. Namun dalam perkembangannya, terutama pemberian beasiswa, ada beberapa yang terjadi tanpa sepengetahuan kedutaan. Atas dasar itulah saya hadir di sini saat ini, untuk menyampaikan Ini agar tidak berlanjut," katanya.
Dubes mengatakan, selain kerja sama di bidang pendidikan, Libya juga menjalin kerja sama dengan organisasi di Indonesia. Namun, jika ada kerja sama yang tidak diketahui kedutaan, dia berharap Kementerian bisa menjadi jembatan untuk memantaunya.
“Kami juga berharap Kementerian bisa memantau program Libya dengan ormas Islam. Ini membutuhkan pengawasan dari Kementerian, agar kontribusi Libya berjalan dengan baik seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Libya juga memiliki madrasah yang berlokasi di Indonesia. Kemenag diharapkan dapat memberikan pembinaan dan dapat menerbitkan izin operasional dari Kementerian.
"Kami telah mengajukan usulan posisi ini, yang sampai saat ini belum mendapat tanggapan dari Kementerian," demikian Zakarya MM El Maghrabi,.
Baca juga: Indonesia-Libya Pererat Persahabatan
Baca juga: WIKA Bangun Pabrik Beton di Lybia
Baca juga: Libya tertarik membangun kilang minyak di Indonesia
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023