Tumbuh Makna juga hadir dengan latar belakang kondisi rendahnya kesadaran masyarakat mengelola keuangan pribadi.

Jakarta (ANTARA) - Platform diskusi para ahli investasi, Tumbuh Makna, memberikan pemahaman berinvestasi di masyarakat dengan menyampaikan informasi umum tentang pengetahuan investasi dan pemahaman yang mendalam pada sektor keuangan, finansial, dan bisnis.

Kurangnya pengetahuan dasar tentang investasi, yang berimbas pada ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap pasar keuangan, memberikan motivasi yang besar kepada Tumbuh Makna agar terus mendorong penguatan literasi investasi di Tanah Air.

"Kehadiran Tumbuh Makna merupakan upaya untuk membantu individu atau masyarakat dalam mempelajari konsep dasar, strategi, analisis, dan melihat perbedaan produk investasi yang ada saat ini," ujar Founder Tumbuh Makna Muliadi San dalam acara Peluncuran Platform Tumbuh Makna, di Jakarta, Rabu.

Dalam platform tersebut, kata dia, nantinya literasi bisa didapatkan dari para ahli ekonomi dan investasi yang memiliki kompetensi terbaik dari dalam negeri, sehingga dapat membantu menentukan arah investasi dan pengelolaan keuangan dengan lebih baik.

Tumbuh Makna juga hadir dengan latar belakang kondisi rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan pribadi, serta kurangnya pemahaman terkait risiko atas berbagai produk investasi keuangan yang seringkali menyebabkan masyarakat terjebak pada dua sisi.

Pada satu sisi, terdapat masyarakat yang meremehkan risiko, dan akhirnya terjebak pada instrumen dengan risiko yang melebihi batas toleransinya.

Di sisi lain, ada masyarakat yang ketakutan dan tidak percaya pada instrumen investasi keuangan, sehingga akhirnya memilih untuk tidak sama sekali bersentuhan dengan investasi.

Selain itu, Muliadi menuturkan Tumbuh Makna juga tergerak untuk dapat membantu gerakan pemerintah untuk membawa masyarakat Indonesia bertransformasi dari saving society menuju investment society.

Pentingnya pemahaman atas risiko merupakan elemen penyeimbang penting agar dapat melahirkan investment society yang dewasa dan bijak dalam mengelola keuangan pribadi dan berinvestasi.

Berdasarkan data yang diolah dari Bank Dunia, rasio dana simpanan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada di angka 33,07 persen per akhir 2021.

Indonesia berada pada peringkat 20 di dunia, sementara di ASEAN Indonesia ada di peringkat kedua, di bawah Singapura (44,5 persen) dan di atas Vietnam (32,65 persen). Data ini merupakan cerminan bagaimana sesungguhnya Indonesia telah berada di tahap saving society.

Apresiasi atas hadirnya Tumbuh Makna disampaikan oleh Head of Marketing and Communications PT Moduit Digital Indonesia Ari Prastowo, mengatakan bahwa peluncuran Tumbuh Makna sebagai platform literasi investasi sangat penting bagi ekosistem keuangan di Indonesia.

Melalui platform ini, kata Ari, masyarakat dapat menggunakan pengetahuan yang diterima untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.

"Moduit berharap di masa depan kolaborasi yang erat dengan Tumbuh Makna bisa membuat masyarakat lebih sejahtera melalui investasi. Hal ini juga selaras dengan visi Moduit, yaitu semua orang berhak untuk sejahtera,” kata Ari Prastowo pula.
Baca juga: OJK optimistis ISFO 2023 dapat tingkatkan literasi keuangan masyarakat
Baca juga: AFPI: Peningkatan literasi keuangan tetap jadi program prioritas

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023