Jakarta (ANTARA) - Aktris Frislly Herlind mengaku mempelajari setiap karakter yang terdapat pada film untuk dapat membangun chemistry, termasuk saat dipercaya untuk memerankan karakter Sarah dalam film “Kutukan Sembilan Setan”.

“Ketika tahap reading aku mencoba untuk benar-benar mengenal setiap karakter yang ada pada film kutukan sembilan setan, termasuk karakter dari sembilan setan," kata Frislly dalam siaran resminya, Rabu.

Namun saat mempelajari setiap karakter film itu, Frislly mengungkapkan bahwa karakter Maurice dalam film "Kutukan Sembilan Setan" juga mirip dengan teman masa kecilnya yang bernama Marsya.

Baca juga: Film "Kutukan Sembilan Setan" tayang di bioskop mulai 8 Juni 2023

"Yang menarik untuk aku adalah karakter Maurice, ketika melihat visualisasi dari seorang Maurice benar-benar mengingatkan aku dengan teman masa kecil ku yaitu Marsya, aku berpikir bahwa Maurice merupakan perwujudan Marsya di dunia nyata,” tambahnya

Akan tetapi di sisi lain, Produser Film “Kutukan Sembilan Setan”, Agustinus Sitorus, menanggapi pernyataan Frislly mengenai karakter Maurice. Dia mengaku menciptakan karakter dan perwujudan Maurice secara kebetulan.

“Frislly sempat bercerita bahwa perwujudan Maurice benar-benar mirip dengan Marsya teman masa kecil Frislly tapi ketika itu kami menciptakan karakter dan perwujudan Maurice sama sekali tidak ada kriteria khusus sehingga terjadi secara kebetulan bahwa perwujudan Maurice mirip dengan Marsya, tapi kebetulan ini jadi sangat pas ketika film ini melibatkan seorang Frislly didalamnya,” ujarnya.

“Kutukan Sembilan Setan” merupakan persembahan dari Rumah Produksi PIM Pictures yang bekerja sama dengan Dynamic Pictures. Film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop pada 8 Juni 2023.

Film “Kutukan Sembilan Setan” berkisah tentang lima sahabat bernama Verdy (Fandy Christian), Lia (Denira Wiraguna), Devon (Ajil Ditto), Miko (Joshua Suherman) dan Sarah (Frislly Herlind) yang sering berlibur bersama.

Setelah hampir setahun selalu gagal berlibur, akhirnya mereka sepakat mengunjungi Gunung Bromo.

Kelima sahabat itu memutuskan menyewa sebuah villa di bawah kaki gunung Bromo. Devon yang bertugas mencari villa menemukan villa bergaya kolonial (vintage) dengan harga sangat murah. Namun, liburan kali ini membawa mereka ke dalam sebuah kutukan.

Baca juga: "The Ghost Station" siap beri kejutan mendebarkan penonton Indonesia

Baca juga: "Kutukan 9 Setan" akan jadi film horor perdana Joshua Suherman

Baca juga: Yannie Sukarya harap "Iblis Dalam Darah" bisa diterima di Malaysia

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023