Jakarta (ANTARA) - Penyedia solusi TIK terkemuka, Huawei, menyingkap potensi pertumbuhan baru industri teknologi finansial (tekfin) melalui gelaran Huawei Cloud Indonesia Fintech Summit 2023 di Jakarta dengan menggandeng Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI).
Mengangkat tema "Unlocking New Growth in FinTech with Huawei Cloud", lebih dari 80 perwakilan perusahaan tekfin mitra, regulator, serta kalangan perbankan akan berpartisipasi dalam diskusi untuk mengakselerasi inklusi keuangan digital Indonesia.
"Huawei Cloud bertujuan untuk menjadi pemimpin generasi cloud baru. Membangun fondasi cloud yang kokoh adalah inisiatif utama untuk mencapai visi kami. Kami bermaksud menjadi kontributor yang kuat untuk transformasi digital Indonesia melalui pusat data lokal, layanan lokal, dan ekosistem lokal kami," kata CEO Huawei Cloud Indonesia James Zhang dalam keterangan resmi, Rabu.
Baca juga: Huawei luncurkan MatePad Air di China, dibekali chipset Snapdragon 888
Pada Huawei Cloud Indonesia Fintech Summit 2023, Huawei Cloud, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta sejumlah perusahaan jasa keuangan meluncurkan inisiatif baru terkait Program Inovasi Keuangan Digital Indonesia.
Melalui inisiatif tersebut, diusung misi bersama untuk mengeksplorasi dan menyelenggarakan inkubasi berbagai layanan dan solusi keuangan digital terbaru, memperkuat kerja sama antar perusahaan tekfin, mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta memperkuat ekosistem keuangan digital di Tanah Air.
Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Bambang W. Budiman mengatakan, OJK menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai level 98 persen pada tahun ini.
"Membangun ekosistem digital keuangan merupakan cara paling efektif merealisasikan target tersebut. Kami mengapresiasi kontribusi perusahaan teknologi seperti Huawei yang terlibat dalam pengembangan inovasi keuangan digital di Indonesia," tutur Bambang.
Ia pun menambahkan bahwa guna memitigasi risiko yang terdapat di cloud, salah satu elemen krusial yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa keuangan adalah kelengkapan kerangka program manajemen risiko dan pengawasan yang ditawarkan oleh penyedia cloud.
Kerangka program tersebut meliputi uji tuntas (due diligence) dan monitoring, metrik evaluasi performa, keamanan, kontrol risiko, dan perencanaan tanggap darurat.
Sementara itu, Vice President PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) Satwika Daksawardhan mengatakan bahwa salah satu strategi perusahaannya adalah bekerja sama dengan para mitra untuk melayani beragam nasabah. Namun, strategi tersebut memiliki risiko keamanan yang dapat memperlambat interaksi dan terbangunnya arsitektur teknologi yang tidak fleksibel.
Meski demikian, kata dia, perusahaannya sangat beruntung memiliki mitra yang andal dan terpercaya seperti Huawei Cloud.
"BNC sangat beruntung memiliki mitra yang andal dan terpercaya, Huawei Cloud, yang mampu memastikan semua proses dapat berjalan dengan mulus," ujarnya.
Huawei Cloud telah memiliki pengalaman panjang selama bertahun-tahun dalam menyediakan layanan kepada pelanggan dari sektor keuangan di seluruh dunia.
"Dengan data center yang berada di berbagai lokasi utama di dunia, Huawei Cloud menawarkan layanan fullstack cloud dan platform kerja sama berkualitas tinggi yang menjadikannya sebagai pilihan ideal bagi seluruh penyedia layanan keuangan yang membutuhkan mitra cloud yang andal dan terpercaya," kata Direktur Global Fintech Solution Huawei Cloud James Huang.
Dengan moto layanan "Everything-as-Service", Huawei Cloud menawarkan kepada perusahaan tekfin layanan-layanan komputasi, penyimpanan, dan jaringan sumber daya dari jaringan global tunggal, serta fitur layanan terdepan yang di dalamnya terdapat konvergensi pengolahan big data dengan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).
Selain itu, Huawei Cloud juga menyediakan solusi keuangan digital di sejumlah kategori.
Pertama, inovasi tangkas berupa aplikasi cloud-native Huawei Cloud yang mampu membantu perusahaan tekfin dalam menangani transaksi dalam jumlah besar di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Kedua, pengelolaan risiko cerdas. Konvergensi big data dan teknologi AI mampu menciptakan kontrol risiko yang lebih cerdas pada bisnis pinjaman dalam jumlah kecil untuk mengurangi potensi kredit macet.
Ketiga, Huawei Cloud menawarkan solusi operasional cerdas, seperti call center, untuk membantu perusahaan tekfin dalam meningkatkan akuisisi nasabah dan retensi.
Terakhir, Huawei telah memiliki lebih dari 100 sertifikasi keamanan dan kepatuhan yang dapat membantu mitra tekfin memenuhi kepatuhan dan regulasi. Solusi Huawei Cloud Geo-Redundant Disaster Recovery (DR) memiliki level keamanan yang tinggi bagi data nasabah yang tersimpan di cloud.
Baca juga: Huawei Lansir Produk dan Solusi Baru di Asia Pacific Partners Conference 2023
Baca juga: Huawei MatePad 11 2023 sudah bisa dibeli, intip fitur unggulannya
Baca juga: Huawei Band 8 dirilis di Indonesia, tampil makin fleksibel
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023