seluruh pasien peserta JKN dapat memanfaatkan aplikasi mobile JKN
Kudus (ANTARA) - Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan RI Lily Kresnowati mengapresiasi kualitas pelayanan dari Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dalam rangka transformasi mutu layanan peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) harus mudah, cepat dan setara.
"Mudah dimaksudkan tidak boleh dimintai fotokopi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena sekarang dipermudah cukup menunjukkan KTP atau nomor induk kependudukan (NIK)," ujarnya ditemui usai mengunjungi Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus didampingi Direktur RS Mardi Rahayu Pujianto di Kudus, Rabu.
Sementara layanan cepat, kata dia, saat ini antrean dipersingkat dari sebelumnya bisa mencapai enam jam hanya untuk antrean pendaftaran, kini bisa menggunakan antrean daring melalui aplikasi mobile JKN cukup dari rumah dan datang ke rumah sakit pada jam dilayani.
Untuk kesetaraan, kata dia, sudah tidak ada lagi perbedaan antara pasien umum dan pemegang kartu JKN. Bahkan, dari beberapa pasien yang ditemui semua menyatakan puas dengan pelayanan rumah sakit ini, serta tidak ada diskriminasi karena diperlakukan dengan baik.
"Ketika ruang rawat inap untuk pasien sesuai kelasnya penuh, disediakan kamar lebih baik tanpa ada tambahan biaya," ujarnya.
Baca juga: RS Mardi Rahayu Kudus layani jemput pasien gratis hingga luar kota
Baca juga: Kapasitas pelayanan hemodialisis RS Mardi Rahayu Kudus ditingkatkan
Apalagi, kata dia, pasien yang dilayani sekitar 80 persennya merupakan peserta JKN, sehingga sebagai pelanggan terbesar tentunya mendapatkan pelayanan lebih baik.
Untuk klaim rumah sakit, imbuh dia, saat ini dibayarkan lebih cepat, bahkan bisa diberikan uang muka sebelum dilakukan verifikasi administrasinya, sehingga diharapkan arus kasnya bagus agar bisa memberikan pelayanan lebih baik kepada peserta JKN.
Direktur Utama RS Mardi Rahayu Pujianto menyampaikan terima kasih karena RS Mardi Rahayu dipilih sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang ditinjau karena kesiapannya mendukung program BPJS Kesehatan dalam transformasi mutu layanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara kepada setiap peserta JKN.
"Kami harapkan seluruh pasien peserta JKN dapat memanfaatkan aplikasi mobile JKN, sehingga waktu tunggu dan antrean di rumah sakit semakin singkat, serta pasien memperoleh pelayanan yang mudah dan cepat," ujarnya.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: Program JKN bawa kemajuan luar biasa bagi RI
Baca juga: Kemendagri dukung program jaminan kesehatan di desa
Ia menjelaskan bahwa pasien peserta JKN di pendaftaran rawat jalan difasilitasi dengan adanya tiga mesin anjungan pendaftaran mandiri (APM) berikut tiga alat pemindai sidik jari dan didukung sembilan alat pemindai sidik jari di sembilan loket pendaftaran.
"Pasien peserta JKN yang akan kontrol dapat langsung menuju APM untuk verifikasi sidik jari. Bagi yang belum pernah bisa perekaman sidik jadi," ujarnya.
Tahap selanjutnya, yakni mencetak SEP serta nomor antrean periksa Klinik dokter spesialis, kemudian menuju tempat pemeriksaan tekanan darah dan tanda vital lainnya sebelum ke klinik dokter spesialis untuk pemeriksaan maupun tindakan pengobatannya.
Sedangkan di pendaftaran IGD dan admisi dari rawat jalan telah difasilitasi pula dengan lima alat pemindai sidik jari untuk memudahkan peserta mendaftar.
Baca juga: BPJS Kesehatan ajak warga Gianyar gunakan kemudahan layanan digital
Baca juga: Kisah pengemudi ojol yang merasa aman berkat BPJS Kesehatan
Baca juga: BPJAMSOSTEK: Banyak yang belum bisa bedakan dengan BPJS Kesehatan
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023